Page 88 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 88

Pengayaan Materi Sejarah


                Pembentukan AFTA pada KTT ASEAN IV di Singapura tersebut di dorong
                oleh  kecenderungan  negara-negara  dalam  kawasan  yang  sama  untuk
                membentuk  sebuah  integrasi  ekonomi  yang  lebih  efektif.    Adapun
                faktor  eksternal  yang  juga  turut  mendorong  ASEAN  membentuk  AFTA
                adalah  ancaman  dari  pembentukan  kerjasama  ekonomi  regional  pada
                berbagai  wilayah  di  dunia.  Pembentukan  AFTA  ini  adalah  sebuah
                indikasi  bahwa  kelompok  negara  ASEAN  bermaksud  untuk  merespon
                kompetisi  yang  sedang  terjadi  dalam  ekonomi  global.  ASEAN  bersaha
                memperkuat  posisinya  dalam  sistem  perdagangan  global  melalui
                kerjasama yang baik.

                        Secara  garis  besar  tujuan  pembentukan  AFTA  adalah  :  1)
                menjadikan  kawasan  ASEAN  sebagai  tempat  produksi  yang  kompetitif
                sehingproduk  ASEAN  memiliki  daya  saing  kuat  di  pasar  global.  2)
                menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI). 3) meningkatkan
                perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

                        Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free
                Trade Area  ( CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan
                AFTA  melalui  :  1)  penurunan  tarif  hingga  menjadi  0-5%,  2)
                penghapusan  pembatasan  kwantitatif  dan  hambatan-hambatan  non
                tarif lainnya.

                        Dalam  perkembangannya,  pelaksanaan  AFTA  telah  mengalami
                beberapa kali percepatan. Setelah pada tahun 1995 disepakati Agenda
                of Greater Economic Integration yang antara lain berisi komitmen untuk
                mempercepat  pemberlakuan  AFTA  dari  15  tahun  menjadi  10  tahun,
                sehingga AFTA akan berlaku pada tahun 2003. Kemudian pada KTT ke-
                6  ASEAN  di  Hanoi,  para  pemimpin  ASEAN  menetapkan  Statement  of
                Bold  Measures  yang  berisi  komitmen  mereka  dalam  AFTA,  sekaligus
                menyepakati  bahwa  AFTA  akan  berlaku  mulai  tahun  2002  bagi  enam
                penandatangan  CEPT,  yaitu  Indonesia,  Brunai  Darussalam,  Malaysia,
                Filipina  ,  Singapura  dan  Thailand  (ASEAN,  Selayang  Pandang  2007,47).
                Latar belakang percepatan AFTA ini tidak terlepas dari situasi eksternal
                ASEAN. Salah satunya terkait dengan komitmen negara-negara anggota
                ASEAN yang juga tergabung dalam APEC maupun GATT/WTO. Langkah
                ini  diambil  dengan  harapan  bahwa  ASEAN  akan  lebih  siap  terlebih
                dahulu dalam menghadapi GATT dan  APEC.  24
                        Kerjasama ASEAN memasuki tahap kristalisasi pada KTT ASEAN
                ke-9 di Bali 2003 dengan pendeklarasian Bali Concord II yang bertujuan



                76
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93