Page 111 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 2
P. 111
b. Tidak terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion)
c. Lampu dapat menyala terang atau redup dan ada gelembung gas
Seorang ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859 – 1927)
menjelaskan bahwa larutan elektrolit mengandung atom-atom bermuatan listrik (ion-ion)
yang bergerak bebas hingga mampu untuk menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Contoh larutan elektrolit: garam dapur (NaCl), cuka dapur (CH3COOH), air accu (H2SO4),
garam magnesium (MgCl2), dan larutan HCl.
-
+
Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H ) dan anion (Cl ). Terjadinya
+
hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H menangkap elektron pada katoda
dengan membebaskan gas hidrogen, sedangkan ion-ion Cl melepaskan elektron pada anoda
dengan menghasilkan gas klorin.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dibagi menjadi larutan elektrolit
dan nonelektrolit. Larutan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat
dan elektrolit lemah sebagai berikut.
a. Elektrolit Kuat
Sifat elektrolit kuat:
a. terionisasi sempurna
b. menghantarkan arus listrik
c. lampu menyala sangat terang
d. terdapat gelembung gas
Contoh senyawa : NaCl, HCl, NaOH, H2SO4, KCl
b. Elektrolit Lemah
Sifat elektrolit lemah:
a. terionisasi sebagian
b. menghantarkan arus listrik
c. lampu menyala redup
d. terdapat gelembung gas
Contoh senyawa : CH3COOH, N4OH, HCN dan Al(OH)3
c. Larutan Nonelektrolit
Sifat larutan nonelektrolit:
a. tidak terionisasi
b. tidak menghantarkan arus listrik
100