Page 139 - FullBook Pengantar Riset Keperawatan
P. 139

Bab 10 Pendekatan Riset Eksperimental                         125


              Menurut Gay (1982) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu
              ditekankan adalah sebagai berikut.
              1.  Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
              2.  Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi eksperimen dan kontrol.
              3.  Pembuatan atau pengembangan instrumen.
              4.  Pemilihan desain penelitian.
              5.  Eksekusi prosedur.
              6.  Melakukan analisis data.
              7.  Memformulasikan simpulan.

              Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen
              merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan
              sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok
              eksperimen untuk mengetahui adanya perbedaan dari kedua kelas/kelompok
              tersebut.

              10.3.2 Jenis-Jenis Metode Penelitian Eksperimen

              Menurut Sugiyono (2017)
              Menurut  Indrawan  (2016),  banyak  desain  eksperimen  yang  bisa  dipilih,
              macam-macam desain metode penelitian eksperimen tersebut mengendalikan
              kontaminasi  hubungan  antara  variabel  bebas  dan  terikat  sedemikian  rupa.
              Desain  yang  diterima  secara  luas  berdasarkan  pada  karakteristik  kontrol,
              adalah pra-eksperimen, eksperimen semu, dan eksperimen penuh.
              Sementara itu menurut Sugiyono (2017), beberapa jenis atau bentuk desain
              eksperimen meliputi:
              1.  Pre-Experimental Designs (Desain Pra-Eksperimen)
                  Disebut pra-eksperimen karena jenis ini belum dapat bisa dikatakan
                  eksperimen  sungguh-sungguh  (Sugiyono,  2017).  Karena  masih
                  terdapat  variabel  luar  yang  ikut  berpengaruh  terhadap  terbentuknya
                  variabel  dependen  dan  dilewatkan  dalam  bentuk  ini.  Hal  tersebut
                  terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih
                  secara  acak.  Mudahnya,  desain  pra-eksperimen  menerapkan
                  perlakuan kepada subjek penelitian tanpa adanya kelompok kontrol
                  (bandingan yang tidak diberi perlakuan). Selain itu, pra-eksperimen
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144