Page 104 - REVISI MEDIA_Neat
P. 104
hingga lutut. Kemudian, di bagin luar sarung, diikat sesapuran atau
sehelai kain putih dengan rumbai tinggi. Bagian bahu dilingkari dengan
selendang bujur sangkat atau khikat akhir.
Pakaian adat Lampung untuk pengantin wanita memiliki ciri khas
berwarna putih dan emas, serta bentuknya seperti kebaya yang ramping
membalut badan. Bagian bawah, dililitkan kain tapis dengan motif
khusus yang terbuat dari benang emas dan perak. Keistimewaan
busana pengantin wanita terletak pada aksesoris pelengkapnya, seperti
siger atau mahkota, gelang, kalung, cincing dan hiasan pada pinggang.
Pakaian Adat Lampung Saibatin
Jika pakaian adat Lampung Pepadun terlihat bersahaja, busana
adat Lampung Saibatin tampak mewah, karena warnanya yang serba
merah menyala.
Busana pengantin pria berupa jas
yang terbuat dari bahan beludru bermotif
floral bunga tabur, salur, atau pucuk
rebung. Sebagai atribut, pengantin pria
memakai kopiah tungkus atau tukkus, dan
perhiasan seperti gelang dan kalung.
Sama halnya dengan busana
pengantin wanita terbuat dari beludru
bermotif sama. Panjang busana di bawah
lutut, dan dilengkapi dengan selempang
jungsarat, yaitu selempang sejenis
songket yang disalempangkan dari bahu
kanan ke pinggang kiri.
Hiasan kepala mempelai wanita
memakai siger yang berjumlah tujuh lekukan. Sumber : Orami https://bit.ly/3yU6hEY
Pakaian Adat Saibatin
Kain Tapis
kain tapis merupakan sarung yang terbuat
dari tenun benang kapas dengan motif alam flora
dan fauna, yang disulam benang emas dan
perak dengan cara sulam cucuk. Menurut
sejarah, kain tapis sudah ada sejak abad ke-2
Sebelum Masehi. Artinya budaya ini sudah ada
sejak ratusan tahun lalu. Kain tapis adalah unsur
kelengkapan pakaian adat. Kain ini dikenakan
98
Sumber : Orami https://bit.ly/3yU6hEY
Kain Tapis
98