Page 39 - REVISI MEDIA_Neat
P. 39

Tentu  saja  sang  putra  tidak  mungkin  menolak  amanat  Raja.  Ia
               tidak  punya  pilihan  lain.  Maka  sejak  saat  itu  ia  bekerja  keras  untuk

               mewujudkan cita-cita sang Ayah.


                       Paniakan  Dalem  lalu  menikah  dan  bersamaan  dengan  itu
               kerajaan       tumbuh       semakin        besar      dan     maju.      Rakyatnyapun
               aman  sejahtera.  Raja  muda  semakin  berbinar-binar  setelah  ia  juga

               mendapat  rejeki  berupa  kehadiran  seorang  putra  yang  tampan  dan
               kemudian diberi nama Muhammad.


                       Putra  mahkota  tersebut  lalu  berhasil  tumbuh  menjadi  pemuda
               yang tampan dan cerdas. Ia mewarisi sifat dari sang kakek yang sangat

               peduli  dengan  masyarakat  di  bawah.  Pangeran  Muhammad  sering
               berkunjung  ke  desa-desa  dan  bertemu  dengan  masyarakat  secara
               langsung.


                       Pada  suatu  hari  setelah  selesai  berkunjung  ke  desa-desa  di

               kerajaan. Ia langsung menemui Paniakan Dalem, Ayahnya.


                       “Ayah  aku  baru  saja  mengunjungi  sebuah  desa  dekat  hutan
               tempat  aku  berburu.  Masyarakatnya  sangat  ramah  dan  menyambut
               kami dengan suka cita. Mereka bercerita padaku bahwa mereka adalah

               keturunan  Kuto  Bumi.  Siapakah  Kuto  Bumi,  Ayah?  ”tanya  Muhammad
               penasaran.


                       “Oh... itu adalah Ratu yang dulu pernah memimpin daerah kita ini.
               Jadi dia adalah nenek moyang kita. Kita semua merupakan keturunan

               beliau, ”jawab raja dengan wajah berbinar.


                       “Kalau  begitu  bagaimana  jika  daerah  kita  ini  kita  namakan  Kuto
               Bumi, Ayah. Untuk mengenang beliau dan agar anak keturunan beliau
               tidak lupa akan asal usulnya,” timpal Muhammad semangat.



                       Raja yang sejak dulu terus memikirkan bagaimana caranya agar
               keturunan  kerajaan  yang  dipimpinnya  bisa  terus  mengenang  leluhur
               mereka  langsung  menyetujui  usul  itu.  Maka  sejak  saat  itu  daerah
               tersebut  lebih  dikenal  dengan  nama  Kuto  Bumi  yang  lama  kelamaan

               lebih sering disebut dengan nama Kotabumi, ibukota Lampung Utara.
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44