Page 41 - Instalasi Listrik
P. 41

BAB III



                                                      PENUTUP


            A.  Kesimpulan


                 Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran muatan
            listrik. Sistem elektrikal pada suatu banguanan adalah pemasok energi untuk penerangan, pendinginan,
            pemasangan, dan pengoperasian peralatan peralatan listrik. Sistem ini harus dipasang sesuai peraturan
            instalasi  listrik  yang  berlaku  sehingga  memenuhi  standar  keamanan  dan  keselamatan  bagi
            penggunanya serta efisien.

                 Sumber  -  sumber  listrik  yaitu  Arus  listrik  AC  (Alternating  Current  )  yaitu  arus  listrik  dimana
            besarnya dan arahnya arus  berubah-ubah secara  bolak balik dan Arus  listrik  DC  ( Direct  Current  )
            yaitu arus yang mengalirkan ke satu arah dalam kawat penghantar yaitu dari kutub positif ke kutub
            negatif. Bahan - bahan instalasi listrik yaitu kabel, pipa, kotak sambung, indobus, lasdop, klem, roset,
            elbow, sambungan pipa (sok), lampu. Pralatan listrik yaitu bergainser/meteran listrik, MCB, sekering,
            saklar lampu, stop kontak, fiting.

                 Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacu  pada peraturan dan
            ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang-Undang Ketenagalistrikan 2002. Pada
            gedung  bertingkat  biasanya  membutuhkan  energi  listrik  yang  cukup  besar,  oleh  karena  itu
            pendistribusian  energi  listriknya  harus  diperhitungkan  sebaik  mungkin  agar  energi  listrik  dapat
            terpenuhi  dengan  baik  dan  sesuai  dengan  peraturan  yang  berlaku.  Perencanaan  titik  lampu  harus
            diperhatikan pula tingkat efisiensi, rugi tegangan harus berbanding lurus dengan panjang saluran dan
            beban yang berbanding terbalik dengan penampang saluran.

                  Instalasi listrik untuk bangunan gedung dan rumah memang banyak terdapat perbedaan, namun
            dalam perbedaan tersebut pada dasarnya hanyalah tentang fungsi keefektifan saja, instalasi bangunan
            gedung lebih memandang kepada fungsi, sebisa mungkin satu stopkontak itu memiliki beberapa fungsi
            sehingga memudahkan penggunaannya pada bangunan gedung yang luas atau gedung bertingkat, maka
            dari itu untuk  bangunan gedung kebanyakan instalasinya adalah instalasi  parallel  dan instalasi  seri,
            tidak banyak instalsi tunggal yang digunakan, lain halnya dengan instalasi listrik rumahan, dirumah
            biasanya  setiap  ruangan  memiliki  stopkontak  sendiri,  sehingga  pengerjaannya  tidak  terlalu  rumit
            dibanding dengan instalasi listrik bangunan gedung.

                 Untuk memudahkan pemasangan instalasi listrik bangunan gedung, hal pertama yang dilakukan
            adalah wajib membuat rancangan instalasi, karena penggunaan saklar tukar dan saklar ganda cukup
            banyak digunakan, jika tidak dilakukan pembuatan rancangan bisa dipastikan instalasinya akan kacau
            sekali.
            B.  Penutup

                 Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
            pembaca.Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
            jelas,sulit di mengerti. Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan saya
            juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
            penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.








                                                          SISTEM UTILITS BANGUNAN GEDUNG “INSTALASI LISTRIK”       38
   36   37   38   39   40   41