Page 59 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 59
struktur data untuk menyelesaikan komputasional dan algoritma secara
masalah tertentu. internet-based, plugged, dan unplugged.
Koding Kecerdasan Artifisial
Koding merupakan tindakan dalam Para ahli mendefinisikan
menerjemahkan keinginan (intentions) KA secara berbeda-beda,
manusia ke dalam format yang dapat tergantung dari sudut
dimengerti komputer melalui bahasa pandang masing-masing.
pemrograman (McConnell, 2004). Koding juga Kaplan s Haenlein (2016)
mengacu pada salah satu praktik mendefinisikan KA
pemrograman atau pemberian instruksi sebagai kemampuan sistem
kepada komputer (misalnya, robot, chip, untuk dapat
perangkat kecil), yang menerapkan solusi menginterpretasikan data
yang dikembangkan melalui pemikiran eksternal dengan benar,
komputasi. Walaupun pemrograman dan belajar dari data tersebut, dan
koding memiliki cakupan yang berbeda, menggunakan pembelajaran
namun dalam beberapa artikel pembelajaran tersebut untuk mencapai
koding untuk sekolah, dua istilah tersebut tujuan dan tugas tertentu.
sering digunakan Menurut Poole s Mackworth
bergantian dan dilihat sebagai sinonim (2010), KA dipahami sebagai
(Mills dkk., 2024). bidang studi yang
mempelajari sintesis dan
Pembelajaran koding dapat dilakukan dengan analisis dari agen
beberapa metode, seperti plugged coding komputasional (computational
yang menggunakan perangkat agent) yang dapat bertindak
komputer dan perangkat lunak; unplugged secara cerdas. Russel s
coding yang mengajarkan konsep Norvig (2010) mendefinisikan
pemrograman tanpa menggunakan KA sebagai studi mengenai
komputer melalui aktivitas fisik atau game; agen cerdas yang dapat
dan internet-based coding yang menerima persepsi
memungkinkan pembelajaran melalui lingkungan dan melakukan
platform daring interaktif melalui koneksi tindakan. Agen dapat
internet seperti Scratch dan Code.org berpikir seperti manusia
(Resnick dkk., 2006; Grover s Pea, 2018). (thinking humanly),
Berdasarkan konsep tersebut, maka koding bertindak seperti manusia
dapat dipahami sebagai praktik (acting humanly), berpikir
pemrograman perangkat komputasi dengan rasional (thinking
melibatkan kemampuan berpikir rationally), dan bertindak
rasional (acting rationally).
Dalam hal ini, kecerdasan
artifisial merujuk kepada