Page 9 - EBOOK SEJMIN HS_Neat
P. 9

C. PENYEBARAN BERITA



                PROKLAMASI KEMERDEKAAN








             Pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, teks proklamasi telah

             sampai ke tangan Waidan B. Palenewen, kepala bagian

             radio di kantor berita Domei. Ia menerima naskah
             tersebut dari Syahruddin, seorang wartawan Domei.

             Waidan B. Panelewen segera memerintahkan F. Wuz,

             seorang markonis untuk menyiarkan berita proklamasi
             tiga kali berturut-turut. Akan tetapi, setelah siaran kedua

             tentara Jepang datang untuk melarang siaran itu.

             Meskipun sempat dihentikan oleh seorang tentara Jepang,
             berita proklamasi tetap disiarkan setiap setengah jam

             hingga pukul 16.00 saat siaran radio itu berhenti. Akibat

             penyiaran itu, pada 20 Agustus 1945 kantor berita Domei

             disegel oleh Jepang.



             Para pemuda tidak kehilangan akal untuk menyebarkan

             berita proklamasi meskipun kantor berita Domei telah
             disegel. Para pemuda membuat pemancar baru dengan

             bantuan beberapa orang teknisi radio, yaitu Sukarman,

             Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Alat-alat pemancar

             yang digunakan diambil dari kantor berita Domei.
             Pemancar radio baru itu didirikan di kediaman Waidan

             B.Palenewen di jalan Menteng 31. Akhirnya, terciptalah

             pemancar baru di Menteng 31, dengan kode DJK 1. Dari
             sinilah siaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

             terus disiarkan.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12