Page 27 - E-Modul Larutan Penyangga Berbasis Guided Inquiry
P. 27

1. Penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat pada larutan

                 penyangga hanya mengubah sedikit pH larutan dan dapat


                 diabaikan sehingga pH dianggap tetap.

             2. Pengenceran  pada  larutan  penyangga  tidak  mengubah

                 harga  pH  larutan.  Jika  larutan  penyangga  diencerkan,


                 secara  teoretis  harga  pH  larutan  tidak  berubah  karena

                 pengenceran                    tidak              memengaruhi                      harga

                         [asam/basa lemah]

                 [garam dari asam/basa lemah]

             3. Semakin             banyak          jumlah           konsentrasi            komponen

                 penyangga,                 semakin               besar            kemampuannya

                 mempertahankan pH. Jika komponen asam terlalu sedikit,


                 penambahan  sedikit  basa  dapat  mengubah  pH-nya.

                 Sebaliknya,  jika  komponen  basanya  terlalu  sedikit,

                 penambahan sedikit asam akan mengubah pH-nya.


                 Tahukah  kamu  apa  yang  terjadi  bila  tubuh  manusia


            dimasuki  zat  yang  mengandung  asam  atau  basa?  Ketika

            larutan asam atau basa masuk ke dalam tubuh manusia maka

            akan menyebabkan tubuh manusia naik atau turun drastis.


            Perubahan  pH  yang  terjadi  akan  sangat  berbahaya  hingga

            menyebabkan kematian. Hal ini berarti tubuh manusia harus

            selalu  tetap  dijaga  keseimbangan  keasaman  atau  pH-nya.


            Untuk  menjaga  keseimbangan  asam  tersebut  maka  tubuh

            manusia harus memiliki sifat sebagai larutan penyangga atau

            buffer. Dengan adanya sifat larutan penyangga, maka tubuh

            manusia  dapat  mempertahankan  pH  walaupun  menerima


            berbagai penambahan zat yang mengandung asam atau basa.



                                                                                                             17
      1. Pengertian dan Sifat Larutan Penyangga
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32