Page 30 - E-LKPD_Berbasis ICARE_Hidrolisis Garam_Yolanda Afrianti
P. 30
2. Jenis-jenis Hidrolisis Garam
Berdasarkan reaksi yang terjadi antara molekul air dengan ion dari
garam yang dikemukakan oleh Sudarmo (2014) maka jenis hidrolisis dibagi
menjadi tiga yaitu:
a. Hidrolisis Parsial (Sebagian)
Hidrolisis parsial adalah hidrolisis dimana hanya satu ion saja yang
terhidrolisis, seperti anion atau kation saja. Hidrolisis garam ini terjadi
pada garam yang berasal dari asam lemah-basa kuat atau asam kuat-basa
lemah. Contoh: CH3COONa, CH3COOK, NH4Cl, Na2CO3, dan NaF.
b. Hidrolisis Total
Hidrolisis total adalah reaksi penguraian seluruh garam oleh air.
Hidrolisis garam ini terjadi pada garam yang berasal dari asam lemah-
basa lemah. Contoh: NH4CH3COO, NH4CN, dan NH4F.
c. Tidak Terhidrolisis
Reaksi hidrolisis tidak dapat terjadi pada garam yang terbentuk
dari asam kuat-basa kuat. Contoh: NaCl, K2SO4, dan KCl.
3. Sifat Garam yang Terhidrolisis
Garam yang terhidrolisis di dalam air dapat bersifat asam atau basa.
Kelarutan garam dalam air memiliki sifat yang berbeda-beda sesuai asam
basa pembentuknya.
a. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Ion- ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal asam kuat
dan basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, karena jika dianggap
bereaksi maka akan terionisasi kembali membentuk ion semula. Di dalam
larutan ion-ion garam tersebut dan air tidak bereaksi satu sama lain.
Kation tidak bereaksi dengan ion OH- dari molekul air dan anion juga
+
tidak bereaksi dengan ion H3O dari molekul air. Oleh karena itu jumlah
-
+
ion H dan OH dalam larutan tidak terganggu, sehingga larutan tetap
bersifat netral.
Contoh: