Page 11 - Grafis Islam 01-Islam, Tradisi dan Khazanah Budaya
P. 11

Ujar

                          Editor







                          Indonesia adalah rumah subur bagi tumbuhnya kebudayaan Islam. Sejalan dengan
                          tingkat keragaman yang tinggi secara sosio—demografis—agama, etnis, kelompok
                          sosial, bahasa, status sosial dan lain sebagainya — maka ekspresi kebudayaan juga
                          mengambil jumlah corak yang sangat ekstensif. Keragaman menjadi satu ciri sangat
                          menonjol dari kebudayaan Islam Indonesia.
                          Dalam buku ini, istilah tradisi dan khazanah budaya sengaja diambil sebagai judul
                          buku, sebagai satu ungkapan dari pengakuan bahwa istilah judul tersebut berarti
                          meliputi hampir semua aspek yang memiliki makna kultural dan sosial bagi kehidupan
                          masyarakat. Hal ini mulai dari siklus kehidupan, seni pertunjukan, sastra, dan seni
                          rupa.
                          Dalam setiap siklus daur kehidupan yang utama (kelahiran, kedewasaan, pernikahan
                          dan kematin), masyarakat Muslim Indonesia memberi makna khusus secara kultural
                          yang diekspresikan dalam bentuk upacara dan ritual sosial-keagamaan. Untuk
                          beberapa contoh saja, bisa disebut upacara akikah, khatam Alquran, khitanan, tahlilan,
                          perayaan lebaran, dan upacara grebeg. Bagi Muslim di berbagai daerah, nama dan
                          bentuk upacara tersebut bermacam-macam, sesuai kondisi lokal masyarakat dan juga
                          persepsi umum yang berlaku.
                          Selain menguraikan upacara daur kehidupan, buku ini juga menghadirkan tradisi Islam
                          dalam bentuk seni pertunjukan, seperti wayang, salawat dan santiswaran, rampak
                          rebana, dan zapin. Di sini, akulturasi Islam dalam konteks budaya lokal menjadi satu
                          ciri utama. Di samping perubahan, proses pengayaan atas banyak unsur budaya lokal
                          tampak bisa diidentifikasi dengan jelas. Begitu pula secara sosio-kultural ia mengalami
                          satu peralihan makna baru yang sesuai dengan perubahan masyarakat Indonesia.
                          Aspek berikutnya yang menjadi pembahasan buku ini adalah khazanah budaya. Dalam
                          hal ini karya sastra—dalam bentuk naskah-naskah keagamaan—menjadi salah satu
                          poin utama. Hal ini meliputi antara lain Serat Suluk, Serat Menak, Serat Ambiya, Serat
                          Asmarapuri, dan naskah-naskah yang termasuk dalam Sastra Kitab (satu jenis sastra
                          yang sarat dengan doktrin Islam). Juga perlu disebut di sini naskah Tajussalatin dan
                          karya dari Kerajaan Riau-Lingga yang berisi nasihat untuk elite politik di kerajaan.
                          Masih dalam kerangka khazanah budaya adalah seni rupa, yang mengambil bentuk
                          antara lain dalam seni kaligrafi (seni menulis indah khat Arab berbasis Alquran), tradisi
                          persuratan  (berupa  surat  sebagai  diplomasi  politik  dan  ekonomi  kerajaan),  mushaf
                          Alquran (dari masa awal perkembangan Islam hingga perkembangan kontemporer),
             Literasi Nasional  dan busana yang semakin berkembang saat ini.

                          Semua hal di atas memberikan bukti kebesaran bangsa Indonesia dengan kebudayaan
                          Islam yang beragam. Islam dalam hal ini menjadi sumber ajaran untuk diterjemahkan
                          dalam  proses  sosial-budaya  sehingga  bisa  memberi  makna  yang  sesuai  dengan
                          konteks masyarakat Indonesia yang beragam. Dengan demikian, budaya Islam
         viii             berfungsi sebagai perekat bagi keragaman dan perbedaan, yang menjadikan Indonesia
                          tetap utuh sebagai satu negara-bangsa.


                          Jajat Burhanudin
                          Kasijanto Sastrodinomo
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16