Page 168 - Bibliografi Beranotasi Karya Tjipto Mangoenkoesoemo
P. 168

Tjipto Mangoenkoesoemo


                  “Gemeenteraad voor Solo en Djokja”

                  De Beweging, Thn. 2, No. 32, 7 Agustus 1920, Hlm. 492­493

                  Nationaal-Indische Partij (Sarekat Hindia): Bandung

                  Perpustakaan Nasional Republik Indonesia



                  Tulisan Tjipto yang berjudul Dewan Perwakilan untuk Solo
                  dan  Jogja  merupakan  kritik  terhadap  tulisan  Zentgraaff
                  di Soerabaja Handelsblad pada 23 Juli 1920. Tanpa basa­
                  basi,  ia  langsung  mengajukan  dua  pertanyaan:  Apakah
                  pemerintahan otonom sama dengan pemerintahan kerajaan?
                  Apakah pranata kerajaan di Jawa menunjukkan tanda-tanda
                  penuaan,  hingga  ia  harus  diperbaiki?  Tjipto  memaparkan
                  argumennya  secara  tajam  dan  tepat.  Menurutnya,  setiap
                  orang,  apapun  latar  budayanya,  dapat  memahami  bahwa
                  pemerintahan otonom pada dasarnya adalah pemerintah oleh
                  rakyat, bukan pemerintahan oleh raja. Penegasan tentang
                  latar budaya dirujuk oleh Tjipto dari kasus van Deventer,
                  yang menghindari penjelasan konsep pemerintahan otonom
                  dengan istilah Belanda (“zelfbestuur”) dikarenakan Belanda
                  adalah masyarakat monarki. Begitu juga dengan feodalisme
                  di dalam kerajaan yang sudah tidak layak dipertahankan di
                  zaman modern. Pengadilan Jawa bercorak konservatif, dan
                  adat feodal berlindung di dalamnya.











      156   Bibliografi Beranotasi Karya
            Tjipto Mangoenkoesoemo
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173