Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 26 Juni 2019
P. 2

OPINI








                RABU, 26 JUNI 2019                                                                                                                                                                   02

                                         Jokowi-Prabowo Bersua







                                                                                                  Penulis: Ansel Deri


                        PRESIDEN Joko       “Saya dan Sandiaga memohon   konstitusional ialah keharusan.  hanya di tangan keduanya, tetapi   Kedua, kesiapan Jokowi guna   but, oleh Richard L Hughes   sapa antarpemimpin dan elite.
                                                                       Itulah inti pesan kedua tokoh
                       Widodo (Jokowi)     agar pendukung  kami tidak   di atas. Redaksi ujaran berbeda.   juga di tangan semua partai, poli-  berekonsiliasi dengan Prabowo   (1996), ditandai kemampuan   Jauh lebih baik bila saling jumpa.
                                                                                                                           ialah ungkapan dan wujud etika
                                           berbondong-bondong hadir di
                                                                                                                                                                                 Publik menunggu itu. Jika keduan-
                                                                                                tikus, tokoh-tokoh dan seluruh
                                                                                                                                                      mengirim dan menerima pesan
                    mengirim pesan ke-     MK pada hari-hari mendatang.   Namun, intinya sama dan serupa   pemeluk agama-agama, serta   kepemimpinan. Demikian halnya   secara baik. Tak sekadar diteri-  ya terjadi, publik bisa diyakinkan
                    bangsaan dari Pasar    Kami sama sekali tidak ingin ada   bahwa kepentingan Indonesia   seterusnya. Frumen Gions dalam   permohonan Prabowo kepada   ma, tetapi juga dipahami.  akan satu hal bahwa sanubari
                  Sukawati, Bali. “Yang    kerusuhan apa pun di negara ini.   melampaui kepentingan sempit   Gereja itu Politis (2012) melukis-  pendukungnya untuk setia, taat,    Tentu saja dalam pemahaman   para pemimpin dan elite politik
                      penting kita harus   Bukan seperti itu penyelesaian   kepartaian dan kelompok. Kedua   kan, keterlibatan kita (rakyat)   dan tunduk pada jalan keluar kon-  itu berdiam tanggung jawab   ini sungguh-sungguh memikirkan
                                           masalah bangsa yang kita cintai,”
                                                                                                                           stitusional. Etika kepemimpinan
                                                                                                                                                                                 kepentingan bangsa. Dalam kedua
                                                                                                                                                      yang harus diambil. Singkatnya,
                                                                                                dalam wilayah politik publik
                                                                     pesan itu tengah dibutuhkan
                bekerja sama, bersama-     demikian pesan Prabowo Subian-  guna mengembalikan Indonesia   ialah sebuah konsekuensi logis   itu paling sederhana berwujud   dalam ruang komunikasi politik   cara itu terdapat unsur enlighten-
                     sama membangun        to kepada para pendukungnya   ke posisinya yang normal, yakni   dari kenyataan dasariah bahwa   kebesaran hati. Pemenang tidak   ada pesan tanggung jawab yang   ing (pencerahan) dan educating
                   negara ini. Saya siap   melalui tayangan video, Selasa   satu Indonesia, satu bangsa, satu   kita tak hidup sendirian di bumi   menjadi pongah. Yang kalah tidak   tentunya tanggung jawab politik   (pengajaran) politik.
                                                                     Tanah Air, satu bahasa, dan satu
                                                                                                                                                                                  Silaturahim kenegaraan, ke-
                                           (11/6) malam. Jelaslah bahwa
                                                                                                                           berkecil hati sebab politik bukan
                                                                                                ini, dan bahwa kita dipanggil
                                                                                                                                                      itu sendiri, yakni kepentingan
                      selalu melakukan     pesan kedua tokoh ini berada   kepentingan. Karenanya, ada   secara hakiki untuk mengupay-  soal menang-kalah. Lalu apa?  bangsa dan negara.  bangsaan, termasuk kemanusiaan
                 rekonsiliasi kapan dan    segaris. Lalu bagaimana?  pesan ganda terimplisit di sana.  akan kesejahteraan bersama.                      Oleh karena komunikasi politik   demi kemaslahatan Indonesia
                                                                       Pertama, keduanya merupakan
                  di mana saja,” (Media    Indonesia nomor satu      pemimpin yang cakap di bidan-  Kesejahteraan bersama itu sebagai   Komunikasi kebangsaan  ialah tanggung jawab, ia nadi   secara keseluruhan. Ini tentu
                                                                                                                             Politik itu urusan tanggung
                                                                                                                                                                                 sesuatu yang menggembirakan.
                                                                                                keseluruhan kondisi hidup kema-
                                                                                                                                                      politik. Thomas Pureklolon dalam
                  Indonesia, 15/6). Sing-   Benturan dalam demokrasi ele-  gnya masing-masing. Keduanya   syarakatan, yang memungkinkan   jawab. Pemenang dan yang kalah   bukunya, Komunikasi Politik   Leadership by example tengah
                 katnya, rekonsiliasi di-  ktoral itu biasa sebab pembelahan   pastilah memahami betul esensi   baik kelompok-kelompok mau-  sama-sama bertanggung jawab,   (2016), komunikasi politik ialah   dibutuhkan. Kita sedang berada
                 lakukan guna mencair-     politik dari level elite hingga ke   dan makna politik sesungguhnya.   pun anggota-anggota perorangan   termasuk tanggung jawab men-  urat nadi. Ia (komunikasi poli-  dalam krisis berat akan hal itu.
                   kan kebekuan politik    akar rumput normal. Ketegangan   Politik bukan sekadar soal pere-  untuk secara lebih penuh dan   ciptakan suasana dan situasi kon-  tik) berposisi strategis. Strategis   Demokrasi dan politik tanpa hal
                                                                                                                                                      karena aneka struktur politik,
                                                                                                                           dusif. Wujudnya dalam rupa ko-
                                                                     but dan preservasi kekuasaan.
                                                                                                                                                                                 itu sama dengan sebuah pacuan
                                           antarkubu menjadi ekses yang
                                                                                                lancar mencapai kesempurnaan
                pascapilpres. Kemajuan     tak bisa dihindari. Semuanya nor-  Politik itu urusan kepentingan   mereka sendiri. Intinya, politik   munikasi politik yang konstruktif.   seperti parlemen, kepresidenan,   kuda liar, bukan pacuan kuda
                  bangsa nomor wahid.      mal. Antarkubu menaruh curiga,   publik. Di atas itu ada urusan   dan demokrasi itu bukan urusan   Itu ukuran dasarnya, bukan yang   partai politik, LSM, kelompok   yang terlatih secara baik. Politik
                Perbedaan posisi politik   termasuk curiga keraguan atas   kolektif kolegial sebagai sebuah   parsialitas karena perbedaan   lain. Jokowi dan Prabowo kini   kepentingan, dan warga biasa   selalu seperti sebuah pacuan. Cara
                                                                                                politik. Paling hakiki ialah urusan
                                                                     bangsa, yakni preservasi eksis-
                                                                                                                           sama-sama memainkan peran
                                                                                                                                                      memperoleh informasi publik.
                                           penyelenggara pemilu sesungguh-
                                                                                                                                                                                 agar tidak liar, ia harus dilatih
                            nomor dua.     nya sesuatu yang wajar. Namun,   tensi negara.       partisipasi; keterlibatan semua   komunikasi yang konstruktif itu.  Wujud paling hakiki dari komu-  untuk terus tertib, menyenangkan,
                                           semuanya butuh bukti. Solusi   Masa depan negara ini tak   membangun bangsa dan negara.  Komunikasi yang efektif terse-  nikasi ialah silatuhrahim, saling   atraktif, dan membahagiakan.
                                                Memulangkan WNI Pendukung Islamic State?
                                                                                              Penulis: Alto Labetubun
                    MUNCULNYA Is-           Yang pertama adalah “undan-  gal di daerah dengan pemerintahan   yang berada di kamp-kamp di   pankan unsur keamanan nasional.   alias Stateless dengan mencabut   pengumpulan informasi intelijen.
                                                                                                                                                                                  Sekarang, kebutuhan akan in-
                lamic State (ISIS) di di   gan” untuk  berperang  bersa-  Islam yang total dan dijamin hak-  perbatasan Irak dan Suriah. Mer-  Aturan kewarganegaraan Indone-  status kewarganegaraan seorang   formasi intelijen bagi Pemerintah
                                           ma-sama dengan ISIS melawan
                                                                     hak hidupnya oleh pemerintah yang
                                                                                                eka yang dulunya ingin tinggal di
                                                                                                                                                      WNI. Hal ini tertulis secara jelas di
                                                                                                                           sia diatur dalam UU 12 tahun 2006.
                  Irak dan Suriah dan  negara-negara maupun kekua-   berdasarkan pada syariat Islam.  dalam pemerintahan Islami buatan   Menurut pasal 23, ada 9 kondisi   pasal 23 UU 12/2006 tersebut, dan   Indonesia tentang ISIS itu sudah
                   bagaimana mereka        tan-kekuatan yang dikategori-  Dari tiga propaganda di atas,   ISIS sekarang hidup sengsara di   yang bisa menyebabkan seseorang   sejalan dengan konvensi 1954 dan   tidak setinggi di tahun 2014-2016.
                    melakukan propa-       kan sebagai kafir atau thogut.   lebih dari 1.000 warga negara In-  kamp-kamp pengungsian dan ber-  kehilangan kewarganegaraan In-  konvensi 1961 UNHCR tentang   Dengan demikian memulangkan
                 ganda untuk menun-        Disamping dalil-dalil ideologi   donesia (WNI) memutuskan untuk   niat untuk kembali ke kehidupan   donesia, antara lain: seorang WNI   pencegahan statelessness, di mana   para WNI penghianat itu kembali
                                                                                                                                                                                 ke Indonesia dengan cepat adalah
                                                                                                                                                      Indonesia turut meratifikasinya.
                                                                                                                           memperoleh kewarganegaraan
                                                                     pergi dan bergabungdengan ISIS.
                                           dan teologi Islam yang dipakai
                                                                                                mereka sebelumnya di Indonesia.
                jukkan bahwa mereka  sebagai pembenaran, ada insentif   Ada sebagian kecil yang bergabung   Di Indonesia sendiri terjadi   lain atas kemauan sendiri, atau   Dengan demikian maka pilihan   bukan menjadi prioritas lagi bagi
                   adalah negara yang      duniawi yang ditawarkanya yaitu   dengan ISIS di Irak dan Suriah   penolakan yang cukup keras   masuk kedinas ketentaraan negara   untuk mencabut kewarganega-  pemerintah Indonesia lagi. Jadi,
                    aman dan nyaman        gaji, properti maupun kepuasan-  karena mereka memang sudah   terhadap hal ini. Banyak suara-  asing atau sudah tinggal di luar   raan WNI pendukung ISIS di   aturan tentang kewarganegaraan
                                                                                                suara masyarakat Indonesia yang
                                                                                                                           wilayah Indonesia selama 5 tahun
                                                                     punya kemampuan tempur saat
                                                                                                                                                                                 Indonesia memang memandat-
                                           kepuasan seksual yang bisa di-
                                                                                                                                                      Irak dan Suriah saatini, tidak ada!
                 bagi kaum muslimin  peroleh dari wanita dan anak-   bergabung dengan kelompok-ke-  menolak para WNI inidifasilitasi   terus-menerus dan dengan sadar   Mereka masih tetap WNI dan oleh   kan Pemerintah Indonesia untuk
                telah menarik ratusan      anak perempuan yang dijadikans   lompok terror di Indonesia. Tetapi,   oleh pemerintahan Presiden Joko   tidak menyatakan keinginannya   karena itu maka pemerintah di-  memberi pelayanan konsuler dan
                   warga negara Indo-      ebagai budak seks. Undangan ini   sebagian besar WNI lainnya pergi   Widodo untuk dipulangkan ke   untuk tetap menjadi WNI.  haruskan memberi perlindungan   perlindungan kepada WNI luar
                                                                                                                                                      konsuler kepada mereka, terma-
                                                                     ke sana karena propaganda ke-
                                                                                                                             Dari aturan perundang-undan-
                                                                                                                                                                                 negeri, termasuk WNI pendukung
                                           dikhususkan bagi orang-orang
                                                                                                Indonesia. Selain karena alasan ke-
                nesia untuk pergi dan  yang punya kemampuan tempur.   tiga yang dibuat oleh ISIS. Mereka   amanan negara, WNI pendukung   gan ini, jelas bahwa WNI yang su-  suk memulangkan mereka karena   ISIS tersebut, tapi aturan tidak
                    tinggal di wilayah     Mereka ini dijadikan sebagai kom-  datang dari berbagai latarbelakang   ISIS ini dianggap sudah secara   dah tinggal di wilayah yang dulu-  mereka tidak bisa dijadikan beban   menentukan kapan pelayanan
                    yang dikuasai oleh     batan bagi ISIS di medan tempur.  demografi yang berbeda-beda pula.  sadar menyatakan bergabung   nya dikuasai oleh ISIS itu tidak bisa   bagi negara lain, khususnya Irak.  tersebut harus dilakukan. Dengan
                                            Yang keduaa dalah “undangan”
                                                                                                                                                        Pemerintah Indonesia sendiri
                                                                       Saat ini, wilayah yang pernah
                ISIS. Ada tiga kategori    bagi anak-anak muda yang belum   dikuasai oleh ISIS sudah hampir   dengan ISIS, bahkan ada yang   kehilangan kewarganegaraannya,   pernah memulangkan WNI dari   demikian, maka pemerintah In-
                                                                                                                                                                                 donesia tidak perlu terburu-buru
                                                                                                sudah membakar passpor mereka
                                                                                                                           dan juga pemerintah Indonesia
                     propaganda yang  pernah merasakan perang dan    berhasil direbut kembali oleh   sehingga bisa dianggap sudah   tidak diperbolehkan untuk men-  Irak dan Suriah. Di masa awal   untuk memulangkan mereka.
                   dilakukan oleh ISIS     tidak punya kemampuan tempur   Irak maupun oleh Suriah seiring   menghilangkan kewarganegaraan   cabut kewarganegaraan WNI pen-  ISIS itu muncul, ada ‘kepentin-  Pilihan jangka panjang adalah
                 dengan sasaran yang       tapi tertarik dengan narasi-narasi   dengan hancurnya ISIS sebagai   Indonesia yang mereka miliki. Ten-  dukung ISIS yang sudah berhijrah   gan’ pemerintah Indonesia untuk   dengan melakukan perubahan ter-
                                           maskulin dan ingin merasakan
                                                                                                                           dengan bergabung dengan ISIS di
                                                                                                tu sikap penolakan ini adalah hal
                                                                                                                                                      memetakan apa yang terjadi di
                                                                                                                                                                                 hadap UU Kewarganegaraan den-
                                                                     sebuah kekuatan militer. Belasan
                          spesifik pula.   bagaimana maskulinnya meme-  ribu kombatan ISIS tewas seiring   yang wajar karena warga negara   di Irak dan Suriah. Ada dua alasan   dalam wilayah ISIS. Karena sulit-  gan memasukan unsur non-state
                                           gangsenjata asli di medan perang.   dengan hancurnya ISIS. Akan   Indonesia sudahber kali-kali me-  mendasar dalam UU 12 tahun 2006   nya melakukan penetrasi ke dalam   actor, termasuk unsur organisasi
                                           Propaganda ini ditujukan khusus   tetapi, masih banyak sekali keluar-  lihat jatuhnya korban jiwa akibat   tersebut yang menjadi alasannya.  wilayah ISIS demi pengumpulan   teroris di dalamnya, sehingga orang
                                           bagi pemuda/pemudi yang merasa   ga-keluarga pendukung ISIS yang   serangan terror yang dilakukan   Yang pertama: Islamic State itu   bahan dan keterangan (pulbaket)   yang bergabung dengan organisasi
                                           tidak mendapat tempat di negara   masih hidup dan sekarang berada   oleh kelompok teror yang berafi-  bukan negara dan tidak pernah   alias Intelligence Gathering saat   teroris di luar negeri atau dengan
                                           asalnya, yang dimarjinalisasi oleh   di kamp-kamp pengungsian yang   liasidengan ISIS di Indonesia.  diakui sebagai negara. Oleh karena   itu sehingga saat ada WNI yang   non-state actors maka bisa kehilan-
                                           sistem di negaranya, dan suaranya   diurus oleh pemerintah Irak mau-            itu maka WNI yang menyatakan   kabur ke luar dari wilayah ISIS   gan kewarganegaraannya. Peruba-
                                           tidak didengar.           pun pemerintah sementara Kurdi   Sikap Pemerintah Indonesia  dirinya sebagai pendukung Nega-  maka informasi yang mereka pu-  han aturan tentang kehilangan
                                            Yang ketiga adalah “promosi”   di sebelah utara Suriah.  Sikap pemerintah Indonesia   ra Islam Irak dan Suriah itu secara   nya menjadi bahan pengumpulan   kewarganegaraan Indonesia juga
                                           akan kehidupan modern dan gratis   Hasil liputan investigasi Tempo   tentu harus sesuai dengan aturan   hukum masih tetap WNI.  informasi intelijen berharga yang   akan bisa menjadi deterensi bagi
                                           tapi Islami di wilayah yang dikuasai   terbaru di Irak dan Suriah menun-  perundang-undangan yang ber-  Yang kedua: Pemerintah Indone-  dibutuhkan oleh pemerintah In-  WNI yang ingin bergabung dengan
                                           oleh ISIS. Promosi ini ditujukan bagi   jukan bahwa masih ada ratusan   laku tentang kewarganegaraan   sia tidak bisa membuat seseorang   donesia. Jadi pemulangan mereka   non-state actors atau kelompok
                                           keluarga-keluarga yang ingin ting-  orang Indonesia pendukung ISIS   Indonesia, dengan mengede-  menjadi “tanpa kewarganegaraan”   di fase awal itu semata-mata demi   teroris yang berada di luar negeri.
                                                                    Multikulturalisme dalam Zonasi
                                                                                             Penulis: Nanang Martono
                  MEMBUKA kesem-            Sekolah inklusi menjadi salah   problem sosiologis yang muncul.  kelas atas dapat mengikuti les   kerasan simbolis dan bullying keti-  sosial terhadap kelompok siswa   Inilah ‘kurikulum tersembunyi’
                                                                       Berbeda dengan isu yang men-
                 patan seluas-luasnya      satu solusi guna mewujudkan   uai pro-kontra yang beredar di   atau pelajaran tambahan setelah   ka mereka tidak mampu mengikuti   miskin. Tidak semua guru siap   yang dibawa sistem zonasi.
                                                                                                selesai sekolah atau mengambil
                                           cita-cita tersebut. Inklusi tidak
                                                                                                                                                                                  Pendidikan multikultural tidak
                                                                                                                           habitus teman-temannya. Hasil
                                                                                                                                                      menerima keberagaman sosial
                 kepada semua warga        hanya menyatukan anak berke-  masyarakat.  Sebagian kelompok   les privat di rumah. Sementara itu,   wawancara dengan siswa miskin   siswa di kelasnya sehingga sikap,   harus dilakukan dengan mem-
                   negara untuk men-       butuhan khusus (ABK) dengan   masyarakat menilai bahwa zo-  ‘fasilitas’ ini tentu tidak mungkin   di beberapa sekolah tersebut meng-  tutur kata, dan pandangannya   buat kurikulum formal, tetapi
                    gakses pendidikan      non-ABK, tetapi ini juga meliputi   nasi telah menghilangkan pelu-  dipenuhi siswa miskin. Hal lain   hasilkan beberapa temuan.  masih mengandung bias kelas   lebih efektif jika diwujudkan
                                                                                                                             Pertama, siswa miskin men-
                      berkualitas ialah    sistem persekolahan yang mampu   ang siswa cerdas untuk masuk   ialah kecukupan gizi sebagai im-  gaku merasa minder ketika harus   atas. Dampaknya, budaya siswa   melalui kurikulum tersembunyi
                                                                     ke ‘sekolah favorit’. Saya justru
                                                                                                                                                      miskin sering dianggap sebagai
                                                                                                                                                                                 yang melekat dalam setiap aktivi-
                                                                                                plikasi makanan yang dikonsumsi
                                           menyatukan siswa kelas atas dan
                  tugas dan kewajiban  kelas bawah, siswa miskin dan   tidak mengulik problematik zo-  keduanya pun berbeda.  berinteraksi dengan temannya   budaya yang menyimpang, kotor,   tas pembelajaran. Sebagai contoh
                  negara. Kesempatan       kaya dalam sekolah yang sama.   nasi dari sisi tersebut.  Kedua, ada hambatan saat   yang berasal dari kelas atas. Rasa   kasar, dan tidak pantas dibawa ke   kecil, guru meminta siswa miskin
                                                                       Pertama, masalah kemampuan
                   ini harus diberikan     Harapannya, tidak ada lagi seg-  akademik. Dalam sistem zonasi,   berinteraksi yang dialami siswa   minder itu muncul karena mereka   sekolah. Gejala ini menunjukkan   menceritakan kehidupan sehari-
                                                                                                                           merasa berbeda, tidak memiliki
                                                                                                                                                                                 harinya (yang tentu saja penuh
                                                                                                                                                      bahwa sekolah sebenarnya belum
                                                                                                miskin. Ini dapat ditemukan
                                           regasi sosial dalam pendidikan.
                  untuk semua golon-        Pendidikan inklusi telah di-  sekolah harus memprioritaskan   ketika mereka harus berinteraksi   uang sebagai ‘modal ekonomi’.   sepenuhnya mengakomodasi ke-  dengan keterbatasan).
                       gan masyarakat      inisiasi melalui kebijakan zo-  siswa yang berada pada wilayah   dengan siswa kaya di sekolah.   Ketiadaan modal ekonomi ini   beragaman kondisi sosial siswa.    Selain guru akan memahami
                  sebagai wujud meri-      nasi. Dengan sistem ini, siswa   yang dekat dengan sekolah. Pada   Bourdieu (1973) menjelaskan   menyebabkan mereka membatasi   Sekelompok siswa miskin tetap   budayanya, langkah ini dapat me-
                                                                                                                           aktivitas bersama temannya.
                                           miskin dan kaya sangat mungkin
                                                                                                                                                      menghadapi kesulitan menye-
                                                                     tataran ini, siswa miskin dengan
                                                                                                                                                                                 ningkatkan kepekaan siswa yang
                                                                                                bahwa keduanya memiliki ‘mod-
                  tokrasi dalam sistem     belajar di sekolah yang sama.   kualifikasi akademik tinggi ti-  al’ dan habitus berbeda. Habitus   Bahkan, beberapa di antaranya   suaikan keadaan sosialnya.  lain. Rasa simpati dan empati
                      pendidikan yang      Perbedaan kelas sosial tidak   dak menghadapi masalah yang   merupakan budaya, gaya hidup,   menolak ajakan temannya, mis-            akan muncul selama mereka men-
                           demokratis.     lagi menjadi penghalang mer-  cukup berarti. Namun, siswa   kebiasaan yang dimiliki seke-  alnya; ajakan nongkrong di kafe,   Multikulturalisme      dengarkan cerita siswa miskin
                                           eka untuk mendapatkan fasilitas   miskin yang memiliki kualitas   lompok individu. Habitus setiap   nonton bioskop, dan jalan-jalan   Multikulturalisme merupakan   yang ternyata sangat jauh berbeda
                                           pendidikan berkualitas. Namun,   akademik rendah, kemudian ha-  individu berbeda, bergantung   di mal. Mereka menolak karena   sebuah perspektif yang yang   dengan kehidupan sehari-hari
                                           apakah zonasi mampu menga-  rus bersaing dengan siswa kaya   pada modal yang dimilikinya.   tidak memiliki banyak uang.  mengakui pluralisme budaya.   yang menjadi budaya siswa kaya.
                                           tasi masalah ketimpangan sosial   dengan kualifikasi akademik   Jadi, dengan perbedaan modal   Kedua, mereka menghadapi   Pluralisme budaya bukanlah   Inilah arti penting pendidikan
                                           dalam pendidikan?         tinggi, bagaimana mereka dapat   tersebut, Bourdieu pesimistis   kesulitan ketika tidak memiliki   suatu yang given, tetapi meru-  multikultural untuk meminimal-
                                                                     menyamakan prestasinya?    siswa miskin akan mampu me-  fasilitas belajar lengkap seperti   pakan suatu proses internal-  kan kekerasan simbolis terhadap
                                           Problem sosiologis          Masalah prestasi bukan semata   nyamai prestasi siswa kaya kare-  yang dimiliki temannya. Misal-  isasi nilai-nilai di dalam suatu   siswa miskin. Sikap saling mener-
                                            Secara sosiologis, pemberian   karena mereka mendapatkan ma-  na mereka gagal menyamakan   nya; siswa miskin tidak memiliki   komunitas (Tilaar, 2004). Melalui   ima dan menghargai akan cepat
                                           akses yang sama bagi siswa   teri pelajaran yang sama, diajar   habitusnya.     laptop sehingga  menghadapi   pendidikan multikultural, guru   berkembang jika hal ini dilatihkan,
                                           miskin dan kaya dalam satu seko-  guru yang sama di kelas yang   Hasil studi yang dilakukan   kendala ketika mengerjakan   harus memahami asal-usul dan   dididikkan, dibudayakan agar
                                           lah belum sepenuhnya mampu   sama. Namun, ada faktor lain   Martono, dkk (2018), menunjukkan   tugas sekolah yang harus me-  karakter budaya siswa sehingga   terinternalisasi dalam diri siswa.
                                           mengatasi masalah ketimpangan   yang tidak mungkin diperoleh di   bahwa siswa miskin di beberapa   manfaatkan laptop.  tidak menimbulkan mispersepsi,   Zonasi meminimalkan segregsi
                                           tersebut. Ketika keduanya ber-  sekolah dan sulit dimiliki siswa   sekolah favorit yang didominasi   Ketiga, di beberapa sekolah   sikap  egosentrisme,  bahkan   serta kecemburuan sosial dalam
                                           sekolah di tempat yang sama, ada   miskin. Sebut saja, misalnya, siswa   siswa kaya rentan mengalami ke-  masih terdapat diskriminasi   melakukan kekerasan simbolis.   pendidikan di sekolah publik.
                    PALANGKA     POST                                                         Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                                                                                              di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                              Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Nafiri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                              Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
                    Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhatik Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                    Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                    Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi Effendi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
                    SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                              Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                    Dewan Redaksi                       : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
                    Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab     : M Harris Sadikin
                    Pemimpin Perusahaan                 : Revy Apriani                        Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                    Kabag Litbang                       : Hairil Supriadi                     (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                    Ombudsman                           : -                                   Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                              Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7