Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 26 Juni 2019
P. 2
OPINI
RABU, 26 JUNI 2019 02
Jokowi-Prabowo Bersua
Penulis: Ansel Deri
PRESIDEN Joko “Saya dan Sandiaga memohon konstitusional ialah keharusan. hanya di tangan keduanya, tetapi Kedua, kesiapan Jokowi guna but, oleh Richard L Hughes sapa antarpemimpin dan elite.
Itulah inti pesan kedua tokoh
Widodo (Jokowi) agar pendukung kami tidak di atas. Redaksi ujaran berbeda. juga di tangan semua partai, poli- berekonsiliasi dengan Prabowo (1996), ditandai kemampuan Jauh lebih baik bila saling jumpa.
ialah ungkapan dan wujud etika
berbondong-bondong hadir di
Publik menunggu itu. Jika keduan-
tikus, tokoh-tokoh dan seluruh
mengirim dan menerima pesan
mengirim pesan ke- MK pada hari-hari mendatang. Namun, intinya sama dan serupa pemeluk agama-agama, serta kepemimpinan. Demikian halnya secara baik. Tak sekadar diteri- ya terjadi, publik bisa diyakinkan
bangsaan dari Pasar Kami sama sekali tidak ingin ada bahwa kepentingan Indonesia seterusnya. Frumen Gions dalam permohonan Prabowo kepada ma, tetapi juga dipahami. akan satu hal bahwa sanubari
Sukawati, Bali. “Yang kerusuhan apa pun di negara ini. melampaui kepentingan sempit Gereja itu Politis (2012) melukis- pendukungnya untuk setia, taat, Tentu saja dalam pemahaman para pemimpin dan elite politik
penting kita harus Bukan seperti itu penyelesaian kepartaian dan kelompok. Kedua kan, keterlibatan kita (rakyat) dan tunduk pada jalan keluar kon- itu berdiam tanggung jawab ini sungguh-sungguh memikirkan
masalah bangsa yang kita cintai,”
stitusional. Etika kepemimpinan
kepentingan bangsa. Dalam kedua
yang harus diambil. Singkatnya,
dalam wilayah politik publik
pesan itu tengah dibutuhkan
bekerja sama, bersama- demikian pesan Prabowo Subian- guna mengembalikan Indonesia ialah sebuah konsekuensi logis itu paling sederhana berwujud dalam ruang komunikasi politik cara itu terdapat unsur enlighten-
sama membangun to kepada para pendukungnya ke posisinya yang normal, yakni dari kenyataan dasariah bahwa kebesaran hati. Pemenang tidak ada pesan tanggung jawab yang ing (pencerahan) dan educating
negara ini. Saya siap melalui tayangan video, Selasa satu Indonesia, satu bangsa, satu kita tak hidup sendirian di bumi menjadi pongah. Yang kalah tidak tentunya tanggung jawab politik (pengajaran) politik.
Tanah Air, satu bahasa, dan satu
Silaturahim kenegaraan, ke-
(11/6) malam. Jelaslah bahwa
berkecil hati sebab politik bukan
ini, dan bahwa kita dipanggil
itu sendiri, yakni kepentingan
selalu melakukan pesan kedua tokoh ini berada kepentingan. Karenanya, ada secara hakiki untuk mengupay- soal menang-kalah. Lalu apa? bangsa dan negara. bangsaan, termasuk kemanusiaan
rekonsiliasi kapan dan segaris. Lalu bagaimana? pesan ganda terimplisit di sana. akan kesejahteraan bersama. Oleh karena komunikasi politik demi kemaslahatan Indonesia
Pertama, keduanya merupakan
di mana saja,” (Media Indonesia nomor satu pemimpin yang cakap di bidan- Kesejahteraan bersama itu sebagai Komunikasi kebangsaan ialah tanggung jawab, ia nadi secara keseluruhan. Ini tentu
Politik itu urusan tanggung
sesuatu yang menggembirakan.
keseluruhan kondisi hidup kema-
politik. Thomas Pureklolon dalam
Indonesia, 15/6). Sing- Benturan dalam demokrasi ele- gnya masing-masing. Keduanya syarakatan, yang memungkinkan jawab. Pemenang dan yang kalah bukunya, Komunikasi Politik Leadership by example tengah
katnya, rekonsiliasi di- ktoral itu biasa sebab pembelahan pastilah memahami betul esensi baik kelompok-kelompok mau- sama-sama bertanggung jawab, (2016), komunikasi politik ialah dibutuhkan. Kita sedang berada
lakukan guna mencair- politik dari level elite hingga ke dan makna politik sesungguhnya. pun anggota-anggota perorangan termasuk tanggung jawab men- urat nadi. Ia (komunikasi poli- dalam krisis berat akan hal itu.
kan kebekuan politik akar rumput normal. Ketegangan Politik bukan sekadar soal pere- untuk secara lebih penuh dan ciptakan suasana dan situasi kon- tik) berposisi strategis. Strategis Demokrasi dan politik tanpa hal
karena aneka struktur politik,
dusif. Wujudnya dalam rupa ko-
but dan preservasi kekuasaan.
itu sama dengan sebuah pacuan
antarkubu menjadi ekses yang
lancar mencapai kesempurnaan
pascapilpres. Kemajuan tak bisa dihindari. Semuanya nor- Politik itu urusan kepentingan mereka sendiri. Intinya, politik munikasi politik yang konstruktif. seperti parlemen, kepresidenan, kuda liar, bukan pacuan kuda
bangsa nomor wahid. mal. Antarkubu menaruh curiga, publik. Di atas itu ada urusan dan demokrasi itu bukan urusan Itu ukuran dasarnya, bukan yang partai politik, LSM, kelompok yang terlatih secara baik. Politik
Perbedaan posisi politik termasuk curiga keraguan atas kolektif kolegial sebagai sebuah parsialitas karena perbedaan lain. Jokowi dan Prabowo kini kepentingan, dan warga biasa selalu seperti sebuah pacuan. Cara
politik. Paling hakiki ialah urusan
bangsa, yakni preservasi eksis-
sama-sama memainkan peran
memperoleh informasi publik.
penyelenggara pemilu sesungguh-
agar tidak liar, ia harus dilatih
nomor dua. nya sesuatu yang wajar. Namun, tensi negara. partisipasi; keterlibatan semua komunikasi yang konstruktif itu. Wujud paling hakiki dari komu- untuk terus tertib, menyenangkan,
semuanya butuh bukti. Solusi Masa depan negara ini tak membangun bangsa dan negara. Komunikasi yang efektif terse- nikasi ialah silatuhrahim, saling atraktif, dan membahagiakan.
Memulangkan WNI Pendukung Islamic State?
Penulis: Alto Labetubun
MUNCULNYA Is- Yang pertama adalah “undan- gal di daerah dengan pemerintahan yang berada di kamp-kamp di pankan unsur keamanan nasional. alias Stateless dengan mencabut pengumpulan informasi intelijen.
Sekarang, kebutuhan akan in-
lamic State (ISIS) di di gan” untuk berperang bersa- Islam yang total dan dijamin hak- perbatasan Irak dan Suriah. Mer- Aturan kewarganegaraan Indone- status kewarganegaraan seorang formasi intelijen bagi Pemerintah
ma-sama dengan ISIS melawan
hak hidupnya oleh pemerintah yang
eka yang dulunya ingin tinggal di
WNI. Hal ini tertulis secara jelas di
sia diatur dalam UU 12 tahun 2006.
Irak dan Suriah dan negara-negara maupun kekua- berdasarkan pada syariat Islam. dalam pemerintahan Islami buatan Menurut pasal 23, ada 9 kondisi pasal 23 UU 12/2006 tersebut, dan Indonesia tentang ISIS itu sudah
bagaimana mereka tan-kekuatan yang dikategori- Dari tiga propaganda di atas, ISIS sekarang hidup sengsara di yang bisa menyebabkan seseorang sejalan dengan konvensi 1954 dan tidak setinggi di tahun 2014-2016.
melakukan propa- kan sebagai kafir atau thogut. lebih dari 1.000 warga negara In- kamp-kamp pengungsian dan ber- kehilangan kewarganegaraan In- konvensi 1961 UNHCR tentang Dengan demikian memulangkan
ganda untuk menun- Disamping dalil-dalil ideologi donesia (WNI) memutuskan untuk niat untuk kembali ke kehidupan donesia, antara lain: seorang WNI pencegahan statelessness, di mana para WNI penghianat itu kembali
ke Indonesia dengan cepat adalah
Indonesia turut meratifikasinya.
memperoleh kewarganegaraan
pergi dan bergabungdengan ISIS.
dan teologi Islam yang dipakai
mereka sebelumnya di Indonesia.
jukkan bahwa mereka sebagai pembenaran, ada insentif Ada sebagian kecil yang bergabung Di Indonesia sendiri terjadi lain atas kemauan sendiri, atau Dengan demikian maka pilihan bukan menjadi prioritas lagi bagi
adalah negara yang duniawi yang ditawarkanya yaitu dengan ISIS di Irak dan Suriah penolakan yang cukup keras masuk kedinas ketentaraan negara untuk mencabut kewarganega- pemerintah Indonesia lagi. Jadi,
aman dan nyaman gaji, properti maupun kepuasan- karena mereka memang sudah terhadap hal ini. Banyak suara- asing atau sudah tinggal di luar raan WNI pendukung ISIS di aturan tentang kewarganegaraan
suara masyarakat Indonesia yang
wilayah Indonesia selama 5 tahun
punya kemampuan tempur saat
Indonesia memang memandat-
kepuasan seksual yang bisa di-
Irak dan Suriah saatini, tidak ada!
bagi kaum muslimin peroleh dari wanita dan anak- bergabung dengan kelompok-ke- menolak para WNI inidifasilitasi terus-menerus dan dengan sadar Mereka masih tetap WNI dan oleh kan Pemerintah Indonesia untuk
telah menarik ratusan anak perempuan yang dijadikans lompok terror di Indonesia. Tetapi, oleh pemerintahan Presiden Joko tidak menyatakan keinginannya karena itu maka pemerintah di- memberi pelayanan konsuler dan
warga negara Indo- ebagai budak seks. Undangan ini sebagian besar WNI lainnya pergi Widodo untuk dipulangkan ke untuk tetap menjadi WNI. haruskan memberi perlindungan perlindungan kepada WNI luar
konsuler kepada mereka, terma-
ke sana karena propaganda ke-
Dari aturan perundang-undan-
negeri, termasuk WNI pendukung
dikhususkan bagi orang-orang
Indonesia. Selain karena alasan ke-
nesia untuk pergi dan yang punya kemampuan tempur. tiga yang dibuat oleh ISIS. Mereka amanan negara, WNI pendukung gan ini, jelas bahwa WNI yang su- suk memulangkan mereka karena ISIS tersebut, tapi aturan tidak
tinggal di wilayah Mereka ini dijadikan sebagai kom- datang dari berbagai latarbelakang ISIS ini dianggap sudah secara dah tinggal di wilayah yang dulu- mereka tidak bisa dijadikan beban menentukan kapan pelayanan
yang dikuasai oleh batan bagi ISIS di medan tempur. demografi yang berbeda-beda pula. sadar menyatakan bergabung nya dikuasai oleh ISIS itu tidak bisa bagi negara lain, khususnya Irak. tersebut harus dilakukan. Dengan
Yang keduaa dalah “undangan”
Pemerintah Indonesia sendiri
Saat ini, wilayah yang pernah
ISIS. Ada tiga kategori bagi anak-anak muda yang belum dikuasai oleh ISIS sudah hampir dengan ISIS, bahkan ada yang kehilangan kewarganegaraannya, pernah memulangkan WNI dari demikian, maka pemerintah In-
donesia tidak perlu terburu-buru
sudah membakar passpor mereka
dan juga pemerintah Indonesia
propaganda yang pernah merasakan perang dan berhasil direbut kembali oleh sehingga bisa dianggap sudah tidak diperbolehkan untuk men- Irak dan Suriah. Di masa awal untuk memulangkan mereka.
dilakukan oleh ISIS tidak punya kemampuan tempur Irak maupun oleh Suriah seiring menghilangkan kewarganegaraan cabut kewarganegaraan WNI pen- ISIS itu muncul, ada ‘kepentin- Pilihan jangka panjang adalah
dengan sasaran yang tapi tertarik dengan narasi-narasi dengan hancurnya ISIS sebagai Indonesia yang mereka miliki. Ten- dukung ISIS yang sudah berhijrah gan’ pemerintah Indonesia untuk dengan melakukan perubahan ter-
maskulin dan ingin merasakan
dengan bergabung dengan ISIS di
tu sikap penolakan ini adalah hal
memetakan apa yang terjadi di
hadap UU Kewarganegaraan den-
sebuah kekuatan militer. Belasan
spesifik pula. bagaimana maskulinnya meme- ribu kombatan ISIS tewas seiring yang wajar karena warga negara di Irak dan Suriah. Ada dua alasan dalam wilayah ISIS. Karena sulit- gan memasukan unsur non-state
gangsenjata asli di medan perang. dengan hancurnya ISIS. Akan Indonesia sudahber kali-kali me- mendasar dalam UU 12 tahun 2006 nya melakukan penetrasi ke dalam actor, termasuk unsur organisasi
Propaganda ini ditujukan khusus tetapi, masih banyak sekali keluar- lihat jatuhnya korban jiwa akibat tersebut yang menjadi alasannya. wilayah ISIS demi pengumpulan teroris di dalamnya, sehingga orang
bagi pemuda/pemudi yang merasa ga-keluarga pendukung ISIS yang serangan terror yang dilakukan Yang pertama: Islamic State itu bahan dan keterangan (pulbaket) yang bergabung dengan organisasi
tidak mendapat tempat di negara masih hidup dan sekarang berada oleh kelompok teror yang berafi- bukan negara dan tidak pernah alias Intelligence Gathering saat teroris di luar negeri atau dengan
asalnya, yang dimarjinalisasi oleh di kamp-kamp pengungsian yang liasidengan ISIS di Indonesia. diakui sebagai negara. Oleh karena itu sehingga saat ada WNI yang non-state actors maka bisa kehilan-
sistem di negaranya, dan suaranya diurus oleh pemerintah Irak mau- itu maka WNI yang menyatakan kabur ke luar dari wilayah ISIS gan kewarganegaraannya. Peruba-
tidak didengar. pun pemerintah sementara Kurdi Sikap Pemerintah Indonesia dirinya sebagai pendukung Nega- maka informasi yang mereka pu- han aturan tentang kehilangan
Yang ketiga adalah “promosi” di sebelah utara Suriah. Sikap pemerintah Indonesia ra Islam Irak dan Suriah itu secara nya menjadi bahan pengumpulan kewarganegaraan Indonesia juga
akan kehidupan modern dan gratis Hasil liputan investigasi Tempo tentu harus sesuai dengan aturan hukum masih tetap WNI. informasi intelijen berharga yang akan bisa menjadi deterensi bagi
tapi Islami di wilayah yang dikuasai terbaru di Irak dan Suriah menun- perundang-undangan yang ber- Yang kedua: Pemerintah Indone- dibutuhkan oleh pemerintah In- WNI yang ingin bergabung dengan
oleh ISIS. Promosi ini ditujukan bagi jukan bahwa masih ada ratusan laku tentang kewarganegaraan sia tidak bisa membuat seseorang donesia. Jadi pemulangan mereka non-state actors atau kelompok
keluarga-keluarga yang ingin ting- orang Indonesia pendukung ISIS Indonesia, dengan mengede- menjadi “tanpa kewarganegaraan” di fase awal itu semata-mata demi teroris yang berada di luar negeri.
Multikulturalisme dalam Zonasi
Penulis: Nanang Martono
MEMBUKA kesem- Sekolah inklusi menjadi salah problem sosiologis yang muncul. kelas atas dapat mengikuti les kerasan simbolis dan bullying keti- sosial terhadap kelompok siswa Inilah ‘kurikulum tersembunyi’
Berbeda dengan isu yang men-
patan seluas-luasnya satu solusi guna mewujudkan uai pro-kontra yang beredar di atau pelajaran tambahan setelah ka mereka tidak mampu mengikuti miskin. Tidak semua guru siap yang dibawa sistem zonasi.
selesai sekolah atau mengambil
cita-cita tersebut. Inklusi tidak
Pendidikan multikultural tidak
habitus teman-temannya. Hasil
menerima keberagaman sosial
kepada semua warga hanya menyatukan anak berke- masyarakat. Sebagian kelompok les privat di rumah. Sementara itu, wawancara dengan siswa miskin siswa di kelasnya sehingga sikap, harus dilakukan dengan mem-
negara untuk men- butuhan khusus (ABK) dengan masyarakat menilai bahwa zo- ‘fasilitas’ ini tentu tidak mungkin di beberapa sekolah tersebut meng- tutur kata, dan pandangannya buat kurikulum formal, tetapi
gakses pendidikan non-ABK, tetapi ini juga meliputi nasi telah menghilangkan pelu- dipenuhi siswa miskin. Hal lain hasilkan beberapa temuan. masih mengandung bias kelas lebih efektif jika diwujudkan
Pertama, siswa miskin men-
berkualitas ialah sistem persekolahan yang mampu ang siswa cerdas untuk masuk ialah kecukupan gizi sebagai im- gaku merasa minder ketika harus atas. Dampaknya, budaya siswa melalui kurikulum tersembunyi
ke ‘sekolah favorit’. Saya justru
miskin sering dianggap sebagai
yang melekat dalam setiap aktivi-
plikasi makanan yang dikonsumsi
menyatukan siswa kelas atas dan
tugas dan kewajiban kelas bawah, siswa miskin dan tidak mengulik problematik zo- keduanya pun berbeda. berinteraksi dengan temannya budaya yang menyimpang, kotor, tas pembelajaran. Sebagai contoh
negara. Kesempatan kaya dalam sekolah yang sama. nasi dari sisi tersebut. Kedua, ada hambatan saat yang berasal dari kelas atas. Rasa kasar, dan tidak pantas dibawa ke kecil, guru meminta siswa miskin
Pertama, masalah kemampuan
ini harus diberikan Harapannya, tidak ada lagi seg- akademik. Dalam sistem zonasi, berinteraksi yang dialami siswa minder itu muncul karena mereka sekolah. Gejala ini menunjukkan menceritakan kehidupan sehari-
merasa berbeda, tidak memiliki
harinya (yang tentu saja penuh
bahwa sekolah sebenarnya belum
miskin. Ini dapat ditemukan
regasi sosial dalam pendidikan.
untuk semua golon- Pendidikan inklusi telah di- sekolah harus memprioritaskan ketika mereka harus berinteraksi uang sebagai ‘modal ekonomi’. sepenuhnya mengakomodasi ke- dengan keterbatasan).
gan masyarakat inisiasi melalui kebijakan zo- siswa yang berada pada wilayah dengan siswa kaya di sekolah. Ketiadaan modal ekonomi ini beragaman kondisi sosial siswa. Selain guru akan memahami
sebagai wujud meri- nasi. Dengan sistem ini, siswa yang dekat dengan sekolah. Pada Bourdieu (1973) menjelaskan menyebabkan mereka membatasi Sekelompok siswa miskin tetap budayanya, langkah ini dapat me-
aktivitas bersama temannya.
miskin dan kaya sangat mungkin
menghadapi kesulitan menye-
tataran ini, siswa miskin dengan
ningkatkan kepekaan siswa yang
bahwa keduanya memiliki ‘mod-
tokrasi dalam sistem belajar di sekolah yang sama. kualifikasi akademik tinggi ti- al’ dan habitus berbeda. Habitus Bahkan, beberapa di antaranya suaikan keadaan sosialnya. lain. Rasa simpati dan empati
pendidikan yang Perbedaan kelas sosial tidak dak menghadapi masalah yang merupakan budaya, gaya hidup, menolak ajakan temannya, mis- akan muncul selama mereka men-
demokratis. lagi menjadi penghalang mer- cukup berarti. Namun, siswa kebiasaan yang dimiliki seke- alnya; ajakan nongkrong di kafe, Multikulturalisme dengarkan cerita siswa miskin
eka untuk mendapatkan fasilitas miskin yang memiliki kualitas lompok individu. Habitus setiap nonton bioskop, dan jalan-jalan Multikulturalisme merupakan yang ternyata sangat jauh berbeda
pendidikan berkualitas. Namun, akademik rendah, kemudian ha- individu berbeda, bergantung di mal. Mereka menolak karena sebuah perspektif yang yang dengan kehidupan sehari-hari
apakah zonasi mampu menga- rus bersaing dengan siswa kaya pada modal yang dimilikinya. tidak memiliki banyak uang. mengakui pluralisme budaya. yang menjadi budaya siswa kaya.
tasi masalah ketimpangan sosial dengan kualifikasi akademik Jadi, dengan perbedaan modal Kedua, mereka menghadapi Pluralisme budaya bukanlah Inilah arti penting pendidikan
dalam pendidikan? tinggi, bagaimana mereka dapat tersebut, Bourdieu pesimistis kesulitan ketika tidak memiliki suatu yang given, tetapi meru- multikultural untuk meminimal-
menyamakan prestasinya? siswa miskin akan mampu me- fasilitas belajar lengkap seperti pakan suatu proses internal- kan kekerasan simbolis terhadap
Problem sosiologis Masalah prestasi bukan semata nyamai prestasi siswa kaya kare- yang dimiliki temannya. Misal- isasi nilai-nilai di dalam suatu siswa miskin. Sikap saling mener-
Secara sosiologis, pemberian karena mereka mendapatkan ma- na mereka gagal menyamakan nya; siswa miskin tidak memiliki komunitas (Tilaar, 2004). Melalui ima dan menghargai akan cepat
akses yang sama bagi siswa teri pelajaran yang sama, diajar habitusnya. laptop sehingga menghadapi pendidikan multikultural, guru berkembang jika hal ini dilatihkan,
miskin dan kaya dalam satu seko- guru yang sama di kelas yang Hasil studi yang dilakukan kendala ketika mengerjakan harus memahami asal-usul dan dididikkan, dibudayakan agar
lah belum sepenuhnya mampu sama. Namun, ada faktor lain Martono, dkk (2018), menunjukkan tugas sekolah yang harus me- karakter budaya siswa sehingga terinternalisasi dalam diri siswa.
mengatasi masalah ketimpangan yang tidak mungkin diperoleh di bahwa siswa miskin di beberapa manfaatkan laptop. tidak menimbulkan mispersepsi, Zonasi meminimalkan segregsi
tersebut. Ketika keduanya ber- sekolah dan sulit dimiliki siswa sekolah favorit yang didominasi Ketiga, di beberapa sekolah sikap egosentrisme, bahkan serta kecemburuan sosial dalam
sekolah di tempat yang sama, ada miskin. Sebut saja, misalnya, siswa siswa kaya rentan mengalami ke- masih terdapat diskriminasi melakukan kekerasan simbolis. pendidikan di sekolah publik.
PALANGKA POST Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Nafiri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhatik Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi Effendi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)