Page 41 - modul
P. 41
terlarang yang penyalahgunaannya bisa dikenai sanksi hukum. Jenis obat ini juga
bukan untuk pengobatan, melainkan untuk tujuan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Contohnya adalah Ekstasi. Obat-obatan ini akan memberikan efek
halusinasi bagi penggunanya serta merubah perasaan secara drastis.
a. Psikotropika Golongan 2
Memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi. Biasanya obat-obatan
golongan ini ditujukan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Penggunaannya
harus sesuai dengan resep dokter agar tidak memberikan efek kecanduan. Contohnya
adalah Metamfetamin, Amfetamin, Fenitoin, dan zat lainnya.
b. Psikotropika Golongan 3
Golongan 3 memberikan efek kecanduan yang terhitung sedang, akan tetapi ia
tetap harus sesuai dengan resep dokter. Jika dipakai dengan dosis berlebih, kerja
sistem juga menurun secara drastis. Contohnya adalah Mogadon, Buprenorfin,
Amobarbital, dan lain-lain.
c. Psikotropika Golongan 4
Golongan 4 memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang
lain. Namun, tetap saja jika pemakaiannya tidak mendapat pengawasan dokter,
maka ia bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya, bahkan
kematiPenyalahgunaan obat-obatan pada golongan 4 terbilang cukup tinggi.
Beberapa jenisnya antara lain Lexotan, Pil Koplo, Sedatif atau obat penenang,
Hipnotika atau obat tidur, Diazepam, Nitrazepam, dan masih banyak zat lainnya.
1. Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 , UU No 22 Thn 1997 , Undang-Undang
No 5 tahun 1997
2. Badan kurus, mata memerah, sering emosional, kurang diterima di masyrarakat.
3. Faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menggunakan psikotropika, yaitu
faktor keluarga, sosial, ekonomi, lingkungan pergaulan.
4. Menjadi pemalas, tidak semangat belajar, kurang diterima dalam lingkungan
masyarakat, kesehatan menurun.
Della Chika Sekaringtyas Bahan Psikotropika 41