Page 7 - modul
P. 7
Kegiatan Pembelajaran 1
Bahan Psikotropika
MATERI
A. Sejarah Narkoba di Indonesia
Konvensi internasional diawali dengan upaya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) pada
tahun 1909 di Shanghai China dengan diselenggarakannya konferensi mengenai
peredaran gelap obat bius, selanjutnya pada persidangan Opium comission (Komisi
Opium) dengan menghasilkan traktat pertama mengenai pengawasan obat bius yaitu
International Opium Convention (Konvensi Internasional tentang opium) di Den
Haag Belanda pada tahun 1912, yang melakukan pengaturan penjualan terhadap 4
(empat) jenis narkotika, yaitu : Opium, Heroin, Morfin, dan Kokain, dan tidak
melarangnya. Dalam aturan tersebut juga tidak mencantumkan pengaturan narkotika
sintetis. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan ekonomi Belanda yang
bekerjasama dengan industri farmasi jerman. Selanjutnya konvensi di bawah naungan
Perserikatan Bangsa - bangsa (PBB) menghasilkan :
1. Single Convention on Narcotic Drugs, pada tahun 1961, yang kemudian diubah
dengan Procotocol Amending the Single Convention on Narcotic Drugs, 1961
(Protokol 1971 tentang perubahan Konvensi Tunggal Narkotika 1961), adalah
perjanjian internasional yang melarang produksi dan pasokan narkotika dan
obat-obatan terlarang kecuali di bawah lisensi untuk tujuan tertentu, seperti
perawatan medis dan penelitian. Dalam konvensi ini mengelompokkan narkotika
menjadi 4 (empat) daftar golongan. Sementara tentang perawatan penyalah guna
narkotika belum diatur. Sebab pada periode ini baru saja dimulai pelarangan keras
terhadap penyalahgunaan narkotika yang dipelopori Amerika dan beberapa negara
Eropa lainnya.
Della Chika Sekaringtyas Bahan Psikotropika 7