Page 44 - E-Modul Instrumentasi dan Pengukuran
P. 44

Instrumentasi dan Pengukuran




                      Dalam operasinya, cembul termometer zat cair dalam gelas dikenakan pada lingkungan

                      yang  akan  diukur  suhunya.  Kenaikan  suhu  menyebabkan  zat  cair  di  dalam  cembul
                      memuai dan naik di dalam kapiler dan akan menunjukkan skala suhu. Pemuaian yang

                      ditunjukkan  oleh  termometer  itu  adalah  perbedaan  pemuaian  zat  cair  dan  pemuaian
                      gelas.

                      Perbedaan ini bukan hanya merupakan fungsi perpindahan kalor dari lingkungan ke

                      cembul tetapi juga fungsi konduksi kalor dari cembul ke batang. Makin besar konduksi
                      batang  dibandingkan  dengan  perpindahan  kalor  dari  lingkungan  makin  besar  pula

                      kesalahannya.  Untuk  memperhitungkan  efek  konduksi  itu,  termometer  itu  biasanya
                      dikalibrasi dengan kedalaman celup tertentu.

                      Termometer raksa dalam gelas bermutu tinggi mempunyai penandaan skala suhu yang
                      digoreskan  pada  gelas  beserta  tanda  yang  menunjukkan  kedalaman  celup  yang

                      seharusnya.  Termometer  raksa-dalam-gelas  yang  sangat  tepat  (presisi  tinggi)  bisa

                      didapatkan dari National Bureau of Standarts (Biro Standar Nasional, Amerika Serikat)
                      lengkap dengan informasi kalibrasinya bersama setiap termometer.

                                                                                       o
                                                                                                o
                      Termometer raksa-dalam-gelas biasanya dapat dipakai sampai 600  F (301,3  C), tetapi
                                                                         o
                                                                o
                      jangkauannya dapat diperluas hingga 1000  F (523,6  C) dengan jalan mengisi ruang di
                      atas raksa itu dengan gas seperti nitrogen. Hal ini akan meningkatkan tekanan di atas
                      raksa,  menaikkan  titik  didihnya  dan  dengan  demikian  memungkinkan  penggunaan

                      termometer itu pada suhu yang lebih tinggi.


                  b.  Termometer Gas

                      Prinsip kerja dari termometer gas didasarkan pada hukum dasar dari gas (Gambar 3.3).

                      Jika  suatu  gas  yang  dijaga  ada  di  dalam  sebuah  bejana  pada  volume  konstan  dan
                      kemudian tekanan serta suhunya diubah – ubah, maka perbandingan antara tekanan gas

                      dan suhunya adalah konstan pula.













                   Y O U R   L O G O                           Politeknik Negeri Sriwijaya     |    Page 44
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49