Page 50 - E-Modul Instrumentasi dan Pengukuran
P. 50
Instrumentasi dan Pengukuran
B.3 PENGUKURAN SUHU DENGAN EFEK LISTRIK
Metode – metode listrik untuk pengukuran suhu sangat baik karena memberikan sinyal
yang mudah dideteksi yang banyak dipergunakan untuk tujuan pengendalian. Disamping itu
metode ini biasanya cukup teliti bila telah dikalibrasi dan dikompensasi dengan baik.
Klasifikasi transduser yang melakukan pengukuran ini pada dasarnya terdiri dari 3 jenis
yaitu termometer tahanan listrik, termistor, dan termokopel.
a. Termometer Tahanan Listrik
Termometer jenis ini merupakan instrumen suhu yang prinsip kerjanya berdasarkan
pada kenaikan resistensi logam terhadap suhu.
Logam – logam yang dipergunakan dalam instrumen ini bermacam – macam mulai dari
platina yang dapat dipakai secara berulang, amat sensitif dan cenderung mahal
harganya, sampai ke logam jenis nikel yang kurang ketahanan untuk pemakaian
berulang, agak sensitif dan tidak begitu mahal. Salah satu metode primer untuk
pengukuran suhu secara elektrik menyangkut perubahan resistansi listrik pada material
tertentu yang selanjutnya mengambil suhu lingkungan. Jadi, suatu pengukuran resistansi
menunjukkan suhu instrument dan lingkungan. Tanggapan waktu menjadi amat penting
dalam kasus ini karena pengukuran harus menunggu sampai instrument ada dalam
kesetimbangan termal denan lingkungan.
Pada waktu ada suatu arus yang dilewatkan pada suatu material, maka elektron –
elektron pita konduksi saja yang merupakan pembawa arus. Resistansi logam adalah
suatu fungsi dari vibrasi atom – atom dan suhu. Ketika suhu meningkat, atom – atom
bervibrasi dengan amplitude dan frekuensi yang lebih besar yang akan mengakibatkan
tumbukan yang jauh lebih hebat dengan elektron – elektron. Termometer tahanan listrik
menggunakan elemen sensitif dari kawat platina, tembaga atau nikel murni, yang
memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing – masing temperature di dalam
jangkauannya.
Y O U R L O G O Politeknik Negeri Sriwijaya | Page 50