Page 17 - e-Infotory Book
P. 17
Metode belajar di Pondok Tegalsari menerapkan
metode wetonan dan Sorogan. Wetonan dan
sorogan memiliki definisi yang sama, yaitu metode
belajar yang berpusat pada individu, seorang atau
beberapa orang santri duduk di depan Kyai dan
membaca kitab-kitab keagamaan. Bedanya
sorogan dilakukan berdasarkan permintaan dari
santri kepada Kyai, sementara wetonan dilakukan
berdasarkan inisiatif dari Kyai (Majid, 1997:28).
Tahukah Kamu
Metode Sorogan
metode
Sorogan berasal dari kata sorog
pembelajaran (bahasa jawa), yang berarti
santri
setiap
menyodorkan,
sebab
kitabnya
dihadapan
di pesantren menyodorkan pembantunya (badal,
atau
Kyai
asisten Kyai). Sistem sorogan ini
termasuk belajar secara individual,
dimana seorang santri berhadapan
dengan seorang guru, dan terjadi
interaksi saling mengenal antara
keduanya.
Metode Pengajian Pasaran
Metode pengajian pasaran adalah
Metode Wetonan/Bandongan
kegiatan belajar para santri melalui
pengkajian materi (kitab) tertentu pada
Wetonan istilah ini berasal dari kata wektu
seorang Kyai/ ustadz yang dilakukan
(bahasa jawa) yang berarti waktu, sebab
oleh sekelompok santri dalam kegiatan
pengajian tersebut diberikan pada waktu-
yang terus menerus selama tenggang
waktu tertentu, yaitu sebelum dan atau
waktu tertentu. Pada umumnya
sesudah melakukan shalat fardhu. Metode
dilakukan pada bulan Ramadhan selama
wetonan ini merupakan metode kuliah,
setengah bulan, dua puluh hari atau dimana para santri mengikuti pelajaran
dengan duduk di sekeliling Kyai yang
terkadang satu bulan penuh tergantung
menerangkan pelajaran secara kuliah,
pada besarnya kitab yang dikaji.
santri menyimak kitab masing-masing dan
membuat catatan padanya. Istilah wetonan
ini di Jawa Barat disebut dengan
bandongan.
10
Peranan Syekh Hasan Besari Dalam Penyebaran Agama
Islam Di Ponorogo