Page 6 - TUGAS UTSS2
P. 6

BAB II




                                                       PENDAHULUAN


                               Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya


                     etnis, suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia

                     dikenal  sebagai masyarakat multikultural,  masyarakat  yang anggotanya  memiliki latar


                     belakang  budaya  (cultural background)  beragam. Kemajemukan dan  multikulturalitas

                     mengisyaratkan  adanya  perbedaan.  Bila  dikelola  secara  benar,  kemajemukan  dan

                     multikulturalitas  menghasilkan  energi  hebat.  Sebaliknya,  bila  tidak  dikelola  secara


                     benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat.


                             Nation  and  character  building  sebagai  cita-cita  membentuk  kebudayaan


                     nasional sebagai  wahana  pemersatu  bangsa  cenderung  belum  terwujud.  Malah  akhir-

                     akhir  ini  semangat  yang  menjurus  pada  kesukubangsaan  semakin  bertambah  besar


                     sepertinya  semangat  mengutamakan  paham  suku-bangsa  lebih  beradab  dan  maju

                     ketimbang  suku-bangsa  yang  lainnya  cenderung  tumbuh.  Padahal  semangat


                     kesukubangsaan yang lebih mengutamakan kebesaran sukubangsanya di tengah-tengah

                     negara  yang  multikultur  ini  tentunya  tidak  sejalan  dengan  paham  kebangsaan  yang


                     dikembangkan sejak negara  ini berdiri. Pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara

                     yang sarat dengan itikad menjaga, melindungi, mempersatukan dan membangun bangsa


                     untuk  mampu  meraih  kemajuan  adab,  setara  dengan  bangsa-bangsa  maju  lainnya  di

                     dunia seolah-olah menjadi barang usang  yang  sudah ditinggalkan. Manifesto kultural

                     Bhinneka  Tunggal  Ika  yang  merupakan  tekad  untuk  membentuk  kohesi  sosial  dan


                     integrasi sosial, serta menyiratkan landasan mutualisme (kebersamaan, dalam perasaan

                     maupun  perilaku)  dan  kerjasama  yang  didasarkan  atas  kepentingan  bersama  dan


                     perasaan kebersamaan, itu pun semakin pudar. Padahal makna dari manifesto kultural


                                                            6
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11