Page 16 - STRATEGI PERGERAKAN NASIONAL
        P. 16
     Pendidikan
                                              Pendidikan
                   Nasional Indonesia
                   Nasional Indonesia
                                                      PNI-Baru
                                                     PNI-Baru
                 Tahun  1933,  karena  sepak  terjangnya  yang  dianggap
                 membahayakan  bagi  pemerintah  kolonial,  maka  PNI-
                 Baru mulai mendapat tekanan dari pemerintah Belanda.
                 Bahkan pada tanggal 25 Februari 1934 tokoh-tokoh PNI
                 Baru  seperti  Hatta,  Sjahrir,  Bondan,  Baurhanuddin,
                 Murwoto                    Soeka,              Hamdani,                    Wangsawidjaja,                           Basri,
                 Atmadipura,  Oesman,  Setiarata,  Kartawikanta,  Tisno,
                 Wagiman, dan Karwani ditangkap. Sekitar bulan Januari
                 1935,  Hatta,  Sjahrir  dan  beberapa  pemimpin  PNI-Baru
                 lainnya diasingkan ke Boven Digul, Irian Jaya, kemudian
                 dipindahkan  ke  Banda  Neira  pada  tahun  1936  dan
                 akhirnya ke Sukabumi pada tahun 1942 sampai akhirnya
                 nanti dibebaskan oleh Jepang Ketika Jepang menduduki
                 Indonesia.





