Page 9 - STRATEGI PERGERAKAN NASIONAL
P. 9
Indische Partij
Indische Partij
25 Desember 1912 permusyawaratan dari perwakilan
Indische Partij berhasil menyusun anggaran daras
program revolusioner yang tampak pada pasal-pasal
anggaran tersebut. Namun , melihat adaya Melihat
adanya unsur-unsur radikal di dalam Indische Partij,
pemerintah kolonial Belanda mengambil sikap tegas.
Permohonan kepada gubernur jenderal untuk mendapat
pengakuan sebagai badan hukum pada tanggal 4 Maret
1913 ditolak. Alasannya adalah organisasi ini
berdasarkan politik dan mengancam serta hendak
merusak keamanan umum.
Karena dianggap terlalu radikal, pada bulan Agustus
1913 Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dikenakan
hukuman buang (internir) ke negeri Belanda. Kepergian
ketiga tokoh tersebut berpengaruh besar terhadap
kegiatan Indische Partij sehingga semakin lama
semakin menurun. Indische Partij kemudian mengubah
nama menjadi Insulinde.
Kembalinya Douwes Dekker dari Belanda pada tahun
1918 tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi
Insulinde. Pada tahun 1919, partai itu berubah nama
menjadi Nationaal Indische Partij (NIP). NIP pun tidak
mempunyai pengaruh yang berarti kepada rakyat
banyak. Masyarakat pribumi lebih banyak terserap
mengikuti organisasi-organisasi lain, sedangkan orang
Indo-Eropa masih konservatif lebih cenderung
bergabung dengan Indische Bond. Oleh karena itu,
Indische Partij kehilangan basis massanya dan akhirnya
bubar.