Page 2 - SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL_Neat
P. 2

BAB 2

                                        LOGIKA ALGORITMA DAN PETA MINDA



                        A.  Pengertian Logika dan Algoritma

                           1.   Logika
                                Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. Penalaran adalah salah

                        satu  bentuk  pemikiran.  Pemikiran  adalah  pengetahuan  tidak  langsung  yang

                        didasarkan pada pernyataan langsung pemikiran mungkin benar dan juga mungkin
                        tak benar. Definisi logika sangat sederhana yaitu ilmu yang memberikan prinsip-

                        prinsip yang harus diikuti agar dapat berpikir valid menurut aturan yang berlaku.
                        Pelajaran  logika  menimbulkan  kesadaran  untuk  menggunakan  prinsip-prinsip

                        untuk  berpikir  secara  sistematis.  Logika  berasal  dari  bahasa  yunani,yaitu  logos
                        yang  berarti  ilmu.  Logika  dapat  diartikan  ilmu  yang  mengajarkan  cara  berpikir

                        untuk  melakukan  kegiatan  dengan  tujuan  tertentu.  Algortima  berasal  dari  nama

                        seorang  ilmuan  Arab  yang  bernama  Abu  Jafar  Muhamad  Ibnu  Musa  Al
                        Khuwarzimi

                             Manusia adalah mahluk paling mulia, sebab dianugerahi berbagai kelebihan

                        yang tidak diberikan kepada semua mahluk selain manusia. Salah satu kelebihan
                        tersebut karena manusia diberikan akal pikiran, sehingga dapat memilih hal yang

                        benar  dan  bermanfaat,  serta  meninggalkan  yang  tidak   bermanfaat  (mudarat).
                        Manusia  merupakan  mahluk  yang  mampu  berpikir  dan  bernalar  dengan  baik.

                        Sebagai  mahluk  yang  berpikir,  manusia  memiliki  dua  ciri  yang  melekat,  yaitu
                        rasionalitas dan moralitas. Rasionalitas akan menuntun manusia untuk bertindak

                        menurut  pikiran  dengan  pertimbangan  yang  logis.  Sedangkan  moralitas  akan

                        mendorong manusia untuk berlaku sopan santun, sesuai dengan etika  atau norma
                        yang berlaku. Namun, ketika manusia berpikir, kadangkala dipengaruhi berbagai

                        kecenderungan, emosi, subjektivitas, dan berbagai hal lain yang menjadikan kita
                        tidak dapat berpikir jernih dan logis,  sehingga menghasilkan kesalahan berpikir

                        dan  pada  akhirnya  akan  mengakibatkan  kesimpulan  yang  salah  (sesat).  Dalam
                        setiap  keadaan,seorang  manusia  membutuhkan  pola  pikir  logis.  Berpikir  logis
   1   2   3   4   5   6   7