Page 18 - E-MODUL PRAKTIKUM KELEMBAGAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

3. URGENSI KELEMBAGAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BAGI
PEMBANGUNAN DI SEKTOR PERIKANAN DAN KELAUTAN

Keberadaan kelembagaan perikanan dan kelautan bagi pelaku utama

perikanan saat ini bertujuan untuk memperbaiki taraf hidup, harkat dan martabat

masyarakat perikanan. Saat ini kelembagaan perikanan harus dapat ditempatkan
sebagai wadah untuk mewujudkan harapan, keinginan, dan pemenuhan kebutuhan

bagi masyarakat perikanan. Efektivitas kelembagaan perikanan diharapkan dapat
mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kemandirian pelaku

utama perikanan. Pembentukan kelembagaan bagi pelaku utama perikanan pada

dasarnya mempunyai beberapa peran menurut Esman dan Uphof dalam Anantanyu
(2011) yaitu :

a) tugas dalam organisasi (intergorganizational task) untuk memediasi
masyarakat dan negara.

b) tugas sumberdaya (resource task) mencakup mobilisasi sumberdaya
lokal (tenaga kerja, modal, material, informasi) dan pengelolaannya

dalam pencapaian tujuan masyarakat

c) tugas pelayanan (service task) mungkin mencakup permintaan
pelayanan yang menggambarkan tujuan pembangunan atau koordinasi

permintaan masyarakat lokal.
d) tugas antar organisasi (extra-organizational task) memerlukan adanya

permintaan lokal terhadap birokrasi atau organisasi luar masyarakat
terhadap campur tangan oleh agen-agen luar.

Kegiatan usaha perikanan dan kelautan akan berhasil jika masyarakat

perikanan memiliki kapasitas dan power yang memadai. Masyarakat perikanan
dapat menjalankan usaha perikanan dengan pencapaian produktivitas dan efisiensi

yang optimal apabila usaha yang dikelola oleh masyarakat perikanan dapat

dilaksanakan secara kolektif. Efektivitas kelembagaan perikanan dan kelautan
diharapkan mampu mendukung pembangunan di sektor perikanan kelautan. Oleh

sebab itu keberadaan kelembagaan sangat dibutuhkan pada tingkat pelaku utama
perikanan yaitu sebagai : a) wahana untuk belajar, b) kegiatan komersial dan

Modul Praktikum Kelembagaan dan Perikanan/ 11