Page 56 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII _KD 3.1 dan 4.1
P. 56
bahwa pembentukan partai politik ini bertujuan untuk mudah dapat mengukur kekuatan
perjuangan kita dan untuk mempermudah meminta tanggung jawab kepada pemimpin- pemimpin
barisan perjuangan. Walaupun pada kenyataannya partai-partai politik tersebut cenderung untuk
memperjuangkan kepentingan golongan dari pada kepentingan nasional. Partai-partai politik yang
ada saling bersaing, saling mencari kesalahan dan saling menjatuhkan. Partai-partai politik yang
tidak memegang jabatan dalam kabinet dan tidak memegang peranan penting dalam parlemen
sering melakukan oposisi yang kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik yang
memerintah.
Hal inilah yang menyebabkan pada era ini sering terjadi pergantian kabinet, kabinet tidak
berumur panjang sehingga program-programnya tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya yang
menyebabkan terjadinya instabilitas nasional baik di bidang politik, sosial ekonomi dan keamanan.
Kondisi inilah yang mendorong Presiden Soekarno mencari solusi untuk membangun kehidupan
politik Indonesia yang akhirnya membawa Indonesia dari sistem demokrasi liberal menuju
demokrasi terpimpin.
PELAKSANAAN PEMILU I TAHUN 1955
Pemilu adalah sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara. Apalagi Pemilu yang
dilakukan pertama kali, pasti akan sangat berpengaruh dan tentunya dikenang pertama kali digelar
yaitu pada tahun 1955. Pemilu 1955 merupakan Pemilu yang paling bersejarah di Indonesea, ada
banyak hal yang membuat Pemilu 1955 begitu dikenang sampai sekarang. Pelaksanaan pemilihan
umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam parlemen dan
dewan Konstituante. Pemilihan umum ini diikuti oleh partai-partai politik yang ada serta oleh
kelompok perorangan. Pemilihan umum ini sebenarnya sudah dirancang sejak kabinet Ali
Sastroamijoyo I (31 Juli 1953-12 Agustus 1955) dengan membentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat
dan Daerah pada 31 Mei 1954. Namun pemilihan umum tidak dilaksanakan pada masa kabinet Ali
I karena terlanjur jatuh. Kabinet pengganti Ali I yang berhasil menjalankan pemilihan umum, yaitu
kabinet Burhanuddin Harahap.
Pelaksanaan Pemilihan Umum pertama dibagi dalam 16 daerah pemilihan yang meliputi
208 kabupaten, 2139 kecamatan dan 43.429 desa. Pemilihan umum 1955 dilaksanakan dalam 2
tahap. Tahap pertama untuk memilih anggota parlemen yang dilaksanakan pada 29 September
1955 dan tahap kedua untuk memilih anggota Dewan Konstituante (badan pembuat Undang-
55