Page 22 - Kelas 9 PPKN BS
P. 22

Tugas Mandiri 1.2
                   Bacalah berita di bawah ini.

                                Merajut Keberagaman di Kampung Pancasila
                       Harmoni  kerukunan antarumat   beragama  di  Desa  Balun sudah ada
                   sejak lama  dan terus  terpelihara  hingga  saat  ini. Kepala  Desa  Balun,
                   Sudarjo, mengatakan, pada    tahun 1990-an, saat  gencarnya  penataran
                   Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila        (P4), Desa   Balun
                   menjadi  percontohan untuk pelaksanaan program    pemerintah itu. Dan
                   sejak saat itulah Desa Balun dikenal dengan julukan Kampung Pancasila.

                       Desa  Balun yang memiliki     wilayah seluas   621,103 hektar itu
                   berpenduduk 4.730 jiwa  dari  1.234 keluarga. Hingga  saat  ini, penduduk
                   Desa Balun tercatat terdiri dari 3.780 pemeluk Islam, 688 beragama Kristen,
                   dan 282 penganut Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, warga Balun tidak
                   tinggal secara berkelompok berdasarkan agama, tetapi bercampur menjadi
                   satu.
                       Di  Desa  Balun, tiga  agama  yang berkembang, yaitu  Islam, Kristen,
                   dan Hindu memiliki tempat ibadah yang saling berdekatan satu sama lain.
                   Di sebelah barat lapangan desa, berdiri Masjid Miftahul Huda berarsitektur
                   Timur Tengah dengan nuansa hijau dan kuning. Di selatan masjid, terdapat
                   Pura  Sweta  Maha  Suci  yang berasitektur Bali. Dan sekitar 70 meter di
                   depan Masjid Miftahul Huda atau di timur lapangan desa, terdapat Gereja
                   Kristen Jawi  Wetan. Meskipun tempat   ibadah berada  dalam  satu area,
                   namun warga Balun saling menghargai agama yang dianut masing-masing
                   warga.
                       Kerukunan tidak hanya   tergambar dalam   bangunan rumah ibadah
                   yang bertetangga. Kegiatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat,
                   seperti  kerja  bakti  dan peringatan hari  besar nasional  juga  dilakukan
                   bersama tanpa membedakan aliran kepercayaan. Demikian juga saat ada
                   aktivitas di salah satu tempat ibadah. Ketika Ramadhan, umat Islam yang
                   tadarus membaca Al Quran di Masjid dengan pengeras suara hanya sampai
                   pukul 22.00 agar tidak mengganggu umat lain. Umat Hindu tanpa diminta
                   mengubah sendiri   jadwal  sembahyangnya. Kalau biasanya     dilakukan
                   sekitar pukul  19.00, selama  bulan puasa  jadwalnya   diubah sebelum
                   maghrib. Saat umat muslim sholat Ied, umat lain ikut membantu mengatur
                   parkir dan menjaga ketenangan.








                 12    Kelas IX SMP/MTs
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27