Page 3 - Kelas 9 PPKN BS
P. 3

Kata Pengantar




                        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran dimaksudkan
                    untuk membentuk peserta  didik menjadi  manusia  yang memiliki  rasa  kebangsaan
                    dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi
                    Undang–undang Dasar Negara    Republik Indonesia  1945, nilai  dan semangat
                    Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                        Dalam kurikulum 2013, pembelajaran difokuskan pada pencapaian tiga tingkat
                    kompetensi, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibelajarkan secara
                    utuh. Pada  mata  pelajaran PPKn, pengembangan kompetensi  tersebut  meliputi
                    seluruh dimensi  kewarganegaraan, yakni:  (1) sikap kewarganegaraan termasuk
                    keteguhan, komitmen, dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic  conidence
                    civic committment, and civic responsibility); (2) pengetahuan kewarganegaraan; (3)
                    keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan
                    (civic skill and civic responsibility). Pembahasannya dilakukan secara utuh meliputi
                    Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
                    Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
                        Pembelajaran Pendidikan Pancasila  dan Kewarganegaraan dirancang berbasis
                    aktivitas, dikaitkan dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat
                    mendorong peserta  didik menjadi  warga  negara  yang baik melalui  kepeduliannya
                    terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi    masyarakat  sekitarnya.
                    Kepedulian tersebut ditunjukkan dalam bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan
                    komunitas  yang terkait  dengan dirinya. Kompetensi  yang dihasilkan bukan lagi
                    terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil kajiannya dalam
                    bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan
                    nyata yang harus mampu dilakukan oleh tiap peserta didik. Dengan demikian, akan
                    terbentuk sikap yang cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia.
                        Buku ini merupakan upaya minimal yang harus dilakukan peserta didik dalam
                    mencapai kompetensi. Guru dapat mengembangkan, memperkaya, dan mengkreasikan
                    pembelajaran dalam bentuk pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar peserta didik
                    mampu mengembangkan potensinya sesuai kompetensi yang diharapkan.
                        Buku edisi revisi ini merupakan penyempurnaan dari buku sebelumnya sebagai
                    implikasi  dari  terbitnya  kurikulum  2013 yang telah disempurnakan. Meskipun
                    demikian, buku ini  masih perlu adanya  perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu,
                    kami  mengundang para  pembaca  untuk dapat  memberikan masukan, saran, dan
                    perbaikan  yang membangun  dalam  penyempurnaan buku ini  di  masa  yang akan
                    datang.
                        Atas kontribusinya, kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga buku ini
                    dapat memberikan manfaat untuk kemajuan dunia pendidikan di tanah air tercinta ini.


                    Jakarta, Januari 2018

                    Penulis



                                                    Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan        iii
   1   2   3   4   5   6   7   8