Page 53 - Kelas 9 PPKN BS
P. 53

2.  Arti  Penting Pokok    Pikiran  Pembukaan     Undang-Undang Dasar
                        Negara Republik Indonesia Tahun 1945
                        Kalian telah mempelajari bahwa setiap alinea dalam Pembukaan Undang-
                    Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara yuridis memiliki
                    makna yang sangat dalam dan penting. Demikian juga dengan pokok-pokok
                    pikiran yang terkandung dalam   Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
                    Republik Indonesia  Tahun 1945. Apabila   kita  perhatikan, bahwa  keempat
                    pokok pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
                    Tahun1945 adalah pancaran dari nilai-nilai Pancasila.

                        Kemudian penjelasan Undang-Undang
                    Dasar Negara   Republik Indonesia  Tahun        Info Kewarganegaraan
                    1945 sebelum    amandemen menegaskan         Tap. MPR Nomor IX/MPR/1978
                    bahwa:   ”Pokok-pokok pikiran tersebut       dan Tap MPR Nomor III/
                                                                 MPR/1983 menyatakan bahwa:
                    meliputi  suasana  kebatinan dari  Undang-
                    Undang Dasar Negara    Indonesia. Pokok-     “Pembukaan Undang-Undang
                    pokok pikiran ini  mewujudkan cita-cita      Dasar Negara Republik Indonesia
                                                                 Tahun 1945 sebagai pernyataan
                    hukum    (rechtsidee)  yang    menguasai
                                                                 kemerdekaan yang terperinci
                    hukum   dasar negara, baik hukum    yang     yang mengandung cita-cita luhur
                    tertulis  (Undang-Undang Dasar) maupun       dari Proklamasi Kemerdekaan
                    hukum yang tidak tertulis. Undang-Undang     17 Agustus 1945 dan yang
                    Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran        memuat Pancasila sebagai dasar
                                                                 ilsafat negara, merupakan satu
                    ini dalam pasal-pasalnya.”
                                                                 rangkaian dengan Proklamasi
                        Berdasarkan pengertian ini, dapat        Kemerdekaan 17 Agustus 1945
                                                                 dan oleh karena itu tidak dapat
                    disimpulkan bahwa    pokok pikiran yang
                                                                 diubah oleh siapapun juga
                    terkandung dalam    Pembukaan Undang-        termasuk oleh MPR hasil Pemilu
                    Undang Dasar Negara Republik Indonesia       yang berdasarkan Pasal 3 dan
                    Tahun   1945    adalah   sumber   hukum      Pasal 37 Undang-Undang Dasar
                    tertinggi  di  Indonesia. Konsekuensi  dari  1945, karena mengubah isi
                                                                 Pembukaan Undang-Undang
                    kedudukannya    sebagai  sumber hukum
                                                                 Dasar 1945 berarti sama halnya
                    tertinggi  di  Indonesia,   pokok-pokok      dengan pembubaran negara”.
                    pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
                    Undang-Undang Dasar Negara      Republik
                    Indonesia  Tahun 1945, dalam   realisasinya  harus  dijabarkan dalam  semua
                    peraturan perundang-undangan yang berlaku di   Indonesia, seperti  ketetapan
                    MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya.

                        Dengan demikian, seluruh peraturan perundang-undangan di     Indonesia
                    harus  bersumber pada  Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara      Republik
                    Indonesia Tahun 1945 yang di dalamnya terkandung asas kerohanian negara,
                    yaitu Pancasila.




                                                   Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan        43
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58