Page 100 - MODUL 1
P. 100

Memperkaya Khazanah Peserta Didik

A. Memahami Makna Pengendalian Diri, Prasangka Baik, Husnużżan dan
   Persaudaraan (Ukhuwah)
   1. Pengendalian Diri (Mujāhadah an-Nafs)

           Pengendalian diri atau kontrol diri (Mujāhadah an-Nafs) adalah
       menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan
       juga orang lain, seperti sifat serakah atau tamak. Dalam literatur Islam,
       pengendalian diri dikenal dengan istilah aś-śaum, atau puasa. Puasa adalah
       salah satu sarana mengendalikan diri. Hal tersebut berdasarkan hadis
       Rasulullah saw. yang artinya: “Wahai golongan pemuda! Barangsiapa dari
       antaramu mampu menikah, hendaklah dia nikah, yang demikian itu amat
       menundukkan pemandangan dan amat memelihara kehormatan, tetapi
       barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah dia puasa, karena (puasa) itu
       menahan nafsu baginya.” (H.R. Bukhari)

           Jadi, jelaslah bahwa pengendalian diri diperlukan oleh setiap manusia
       agar dirinya terjaga dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.

           Dapatkah kamu memberikan contoh perilaku yang menunjukkan sikap
       pengendalian diri? Diskusikan dengan teman-temanmu.

   2. Prasangka Baik (�usnużżan)

           Prasangka baik atau ĥusnużżan berasal dari kata Arab, yaitu ĥusnu yang
       artinya baik, dan żan yang artinya prasangka. Jadi, prasangka baik atau
       positive thinking dalam terminologi Islam dikenal dengan istilah ĥusnużżan.
       Istilah ĥusnużżan adalah sikap orang yang selalu berpikir positif terhadap
       apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari sifat ini adalah
       buruk sangka (su’użżan), yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal
       buruk tanpa adanya bukti yang benar. Dalam ilmu akhlak, ĥusnużżan
       dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu ĥusnużżan kepada Allah Swt.
       ĥusnużżan kepada diri sendiri, dan ĥusnużżan kepada orang lain.

           Prasangka baik adalah sifat yang sangat penting untuk dimiliki oleh
       setiap orang yang beriman. Sebaliknya, prasangka buruk adalah sifat
       yang harus dijauhi dan dihindari. Mengapa demikian? Dapatkah kamu
       menjelaskan dan mengemukakan dampak positif dari perilaku ĥusnużżan,
       serta dampak negatif dari perilaku su’użżan?

92 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105