Page 222 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 222

HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH



            EDITOR

                           TAUFIK ABDULLAH
                           Lahir  di  Bukittinggi  pada  3  Januari  1936.  Menyelesaikan
                           pendidikan  sarjananya  di  Jurusan  Sejarah,  Fakultas  Sastra  dan
                           Kebudayaan, Universitas Gadjah  Mada  pada  1961;  melanjutkan
                           pendidikan  Pascasarjana  di  Universitas  Cornell,  Ithaca,  Amerika
                           Serikat,  yang  diselesaikannya  pada  tahun  1967  dengan  tesis
            berjudul “Minangkabau 1900-1927: Preliminary Studies in Social Development”. Di
            Universitas  yang  sama  ia  memperoleh  gelar  doctor  pada  tahun  1970,  dengan
            disertasi  berjudul  “School  and  Politics:  The  Kaum  Muda  Movement  in  West
            Sumatra”,  yang  kemudian  diterbitkan  oleh  Universitas  Cornell  pada  1971  dan
            kemudian oleh penerbit Equinox pada 2009. Beberapa jabatan pernah diembannya,
            antara lain: Kepala Bagian Umum Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (Biro MIPI)
            1962-1963,  Asisten  Peneliti  Leknas  LIPI  1963-1967.  Peneliti  Leknas  1967-1974,
            Direkur  Leknas  LIPI  1974-  1978,  dan  Peneliti  Leknas  LIPI  1978  hingga  menjabat
            sebagai Ketua LIPI 2000-2002. Selain di LIPI, ia juga menjadi peneliti di Departemen
            Ilmu Politik Universitas Chicago, Universitas Wisconsin, dan Netherlands Institute
            for  Advanced  Studies  in  the  Humanities  and  Social  Science  (NIAS),  Wassenar,
            Belanda. Ia menduduki  beberapa  posisi  penting  di  institusi  lintas  bangsa,  seperti
            Ketua  Komite  Eksekutif  Program  Kajian  Asia  Tenggara  (ISEAS)  Singapura,  Wakil
            Presiden  Asosiasi  Ilmu  Sosial  Asia  Tenggara,  Kuala  Lumpur,  serta  Wakil  Presiden
            Asosiasi  Sosiologi  Internasional  Dewan  Riset  Sosiologi  Agama.  Tulisannya  telah
            tersebar di berbagai media dan jurnal, baik lokal maupun luar negeri. Hingga saat
            ini setidaknya sudah ada 30 buku yang ditulisnya. Atas kontribusinya dalam dunia
            keilmuan, pada 2009 ia memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas
            Indonesia.






















                                                213
   217   218   219   220   221   222   223