Page 15 - perubahan pertama perda no 13 tahun 2006
P. 15
(4) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara
administratif atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan
menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada pengguna anggaran
melalui PPK-SKPD paling lama tanggal 10 bulan berikutnya.
(5) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional
atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan
laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lama
tanggal 10 bulan berikutnya.
(6) Laporan pertanggungjawaban penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan
ayat (5) dilampiri dengan:
a. buku penerimaan/penyetoran;
b. dihapus;
c. buku rekapitulasi penerimaan bulanan; dan
d. bukti penerimaan lainnya yang sah.
(7) PPKD selaku BUD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan
pertanggungjawaban bendahara penerimaan pada SKPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (5).
(8) Mekanisme verifikasi, evaluasi dan analisis sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur
dalam Peraturan Gubernur.
25. Ketentuan Pasal 101 ayat (1) dan ayat (2) diubah, sehingga Pasal 101 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 101
(1) Pengguna anggaran mengajukan permintaan uang persediaan kepada BUD dengan
menerbitkan SPM-UP.
(2) Pengguna anggaran mengajukan penggantian uang persediaan yang telah digunakan
kepada BUD, dengan menerbitkan SPM-GU yang dilampiri bukti asli
pertanggungjawaban atas penggunaan uang persediaan sebelumnya.
(3) Dalam hal uang persediaan tidak mencukupi kebutuhan, pengguna anggaran dapat
mengajukan tambahan uang persediaan kepada kuasa BUD dengan menerbitkan SPM-
TU.
(4) Pelaksanaan pembayaran melalui SPM-UP dan SPM-LS berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.
26. Ketentuan Pasal 114 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 114 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 114
(1) Gubernur menyampaikan rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
Badan Pemeriksa Keuangan paling lama 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (2) disampaikan oleh
Gubernur kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk dilakukan pemeriksaan paling lama
3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(3) Apabila sampai batas waktu sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan, Badan Pemeriksa Keuangan belum menyampaikan laporan hasil
pemeriksaan, maka rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan kepada DPRD.
15