Page 30 - PP_NO_12_2019
P. 30

www.hukumonline.com/pusatdata




            (1)   Daerah dapat melakukan penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (4) huruf b
                  pada BUMD dan/atau badan usaha milik negara.
            (2)   Penyertaan modal Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan
                  apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Perda
                  mengenai penyertaan modal daerah bersangkutan.
            (3)   Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan sebelum persetujuan bersama antara Kepala
                  Daerah dan DPRD atas rancangan Perda tentang APBD.
            (4)   Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
                  peraturan perundang-undangan.


                                                         Pasal 79

            (1)   Pemenuhan penyertaan modal pada tahun sebelumnya tidak diterbitkan Perda tersendiri sepanjang
                  jumlah anggaran penyertaan modal tersebut tidak melebihi jumlah penyertaan modal yang telah
                  ditetapkan dengan Perda mengenai penyertaan modal bersangkutan.
            (2)   Dalam hal Pemerintah Daerah akan menambah jumlah penyertaan modal melebihi jumlah penyertaan
                  modal yang telah ditetapkan dengan Perda mengenai penyertaan modal, Pemerintah Daerah
                  melakukan perubahan Perda mengenai penyertaan modal yang bersangkutan sesuai dengan
                  ketentuan peraturan perundang-undangan.


                                                         Pasal 80

            (1)   Dana Cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (4) huruf c, penggunaannya
                  diprioritaskan untuk mendanai kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana daerah yang tidak
                  dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran.
            (2)   Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan
                  lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
            (3)   Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dan penyisihan atas Penerimaan
                  Daerah kecuali dari:
                  a.    DAK;
                  b.    Pinjaman Daerah; dan

                  c.    penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan
                        ketentuan peraturan perundang-undangan.
            (4)   Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempatkan dalam rekening tersendiri dalam
                  Rekening Kas Umum Daerah.

            (5)   Pembentukan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Perda tentang
                  pembentukan Dana Cadangan.
            (6)   Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan sebelum persetujuan bersama antara Kepala
                  Daerah dan DPRD atas rancangan Perda tentang APBD.


                                                         Pasal 81
            (1)   Pemberian Pinjaman Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (4) huruf d digunakan
                  untuk menganggarkan Pemberian Pinjaman Daerah yang diberikan kepada Pemerintah Pusat,
                  Pemerintah Daerah lainnya, BUMD, badan usaha milik negara, koperasi, dan/atau masyarakat.

            (2)   Pemberian Pinjaman Daerah dilaksanakan setelah mendapat persetujuan DPRD.
            (3)   Persetujuan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi bagian yang disepakati dalam KUA





                                                                                                    30/109
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35