Page 24 - E-Modul Suhu, Kalor, dan Pemuaian Kelas VII-MTs N 2 Jember
P. 24
E-Modul Berbantuan Flipbook Digital
A. Kalor
Kalor secara alamiah merupakan energi yang mengalir dari benda
bersuhu lebih tinggi (panas) ke benda yang bersuhu lebih rendah
(dingin) jika keduanya dipertemukan atau bersentuhan. Dua benda yang
memiliki suhu yang berbeda ketika dipertemukan maka akan muncul
kalor yang mengalir atau berpindah. Jika suhu suatu benda itu tinggi
maka kalor yang dikandungnya pun sangat besar. Sebaliknya, jika suhu
suatu benda rendah maka kalornya pun sedikit. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat
menyesuaikan dengan 3 faktor, yakni massa zat, jenis zat (kalor jenis),
dan perubahan suhu.
Kalor tidak sama dengan suhu. Suhu adalah suatu nilai yang dapat
terukur dengan termometer, sedangkan kalor adalah energi yang
mengalir pada suhu benda tersebut ke benda lainnya. Istilah kalor
berasal dari kata caloric, yang pertama kali diperkenalkan oleh Antoine
Laurent Lavoiser (1743-1794), seorang ahli kimia dari Prancis. Oleh para
ahli kimia dan fisika saat itu, kalor dianggap sebagai zat alir yang tidak
terlihat oleh mata. Kalor mempunyai pengaruh terhadap perubahan
suhu dan perubahan wujud zat. Apakah satuan kalor? Sebagai bentuk
energi, dalam SI (Satuan Internasional) kalor mempunyai satuan J
(Joule). Satuan kalor yang populer (sering digunakan pada bidang gizi)
adalah kalori (kal) dan kilokalori (kkal).
Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 ⁰C dari 1 gram air
Satu kalori adalah sama dengan 4,184 Joule dan sering
dibulatkan menjadi 4,2 Joule
Suhu, Kalor, dan Pemuaian Kelas VII SMP/MTs 23