Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 DESEMBER 2018
P. 105
"Kalau PMI ini meninggal dan memiliki anak usia sekolah, maka anaknya akan dibiayai BPJS
TK untuk sekolah. Jadi maksimal 2 anak dapat beasiswa sampai lulus sarjana," jelasnya.
Selain itu, skema baru ini juga memperluas cakupan pelindungannya dengan skema
santunan kepada PMI yang di-PHK karena kecelakaan kerja atau bahkan risiko PMI yang
gagal ditempatkan di negara penempatan termasuk diantaranya kepastian pemulangan para
PMI untuk kembali ke Indonesia.
Sejak dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan pada Tanggal 1 Agustus 2017 jumlah PMI
yang telah terlindungi terhitung bulan Oktober 2018 adalah sebanyak 349,7 ribu orang.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja telah menandatangani
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 18 Tahun 2018 tentang Jaminan Sosial Pekerja
Migran Indonesia. Melalui peraturan yang baru ini, pemerintah kembali menunjukkan
komitmen keberpihakannya kepada pekerja migran dengan memberikan banyak manfaat
baru yang lebih baik dari skema sebelumnya.
"undang-undang mengenai perlindungan pekerja migran Indonesia sekarang ini sudah baru,
mengganti UU yang lama. Sehingga perlindungannya menjadi lebih baik," ujar Menteri
Ketenagakerjaan M Hanif Dakhiri.
Sementara dari pihak BPJS TK masih menunggu hasil keputusan tersebut yang masih dalam
proses adminiatrasi sehingga BPJS TK sudah bisa menerapkan perluasan manfaat tersebut.
Selain santunan, pemerintah juga menyiapkan program pemberdayaan kepada pekerja
migran melalui pelatihan agar dapat terus memiliki kemampuan untuk bekerja dan
menafkahi keluarganya meski tidak kembali bekerja di negeri orang.
Dalam kesempatan itu, BPJS TK juga menyerahkan secara simbolis santunan kepada ahli
waris bernama Wulan, dari PMI bernama Doni yang meninggal dunia akibat kecelakaan
kerja senilai Rp 85 juta.
"Suami saya kerja di Taiwan, baru 9 bulan bekerja terus mengalami kecelakaan kerja.
Meninggalnya 28 Agustus kemarin. Semua proses sudah selesai, dimudahkan jadi 2
minggu," ujar Wulan.
Sebelumnya, Wulan mengaku tidak mengetahui adanya bantuan tersebut. Ia mengaku
hanya sedih saja karena suaminya meninggal.
"Dan setelah 3 minggu itu, saya dikabari pihak BPJS untuk mengurusi bantuan ini," ujarnya.
Page 104 of 139.