Page 44 - Emodul_FitriyahDF_051
P. 44

b.  Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat alokasi dana yang
                      tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
                   c.  Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan diikuti dengan
                      perilaku panik para investor untuk menarik dananya sehingga mendorong terjadinya
                      kesulitan likuiditas.
                   d.  Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila terjadi krisis yang
                      bersifat sistemik.

              4.  Peran  sistem  pembayaran  sangat  penting  didalam  sebuah  perekonomian,  apalagi  dalam
                  perekonomian sebuah negara. Sistem pembayaran memiliki peran yaitu berguna untuk menjaga
                  stabilitas perbankan dan keuangan. Sebagai sarana untuk transmisi kebijakan moneter. Selain itu,
                  juga berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi pada sebuah
                  negara. Dengan demikian, peran sistem pembayaran dalam perekonomian harus diatur dan juga
                  diawasi sebaik mungkin supaya bisa berjalan dengan lancar dan aman.
              5.  Komponen-komponen sistem pembayaran :
                   a.  Kebijakan.  Kebijakan  merupakan  salah  satu  komponen  yang  memberikan  dasar
                      pengembangan sistem pembayaran di suatu negara. Kebijakan sistem pembayaran umumnya
                      tercermin dalam berbagai peraturan dan ketentuan.
                   b.  Kelembagaan.  Komponen  kelembagaan  meliputi  berbagai  lembaga  yang  secara  langsung
                      maupun  tidak  langsung  ikut  andil  dalam  penyelenggaraan  sistem  pembayaran.  Lembaga-
                      lembaga  yang  terlibat  dalam  sistem  pembayaran  terdiri  atas  bank  sentral,  bank-bank  dan
                      lembaga kliring, pasar modal, penyedia jasa jaringan komunikasi, penerbit kartu kredit, dan
                      sebagainya.
                   c.  Alat Pembayaran. Instrumen pembayaran tunai berupa mata uang yang berlaku di Indonesia,
                      yaitu rupiah. Sementara instrumen non-tunai bisa berbentuk warkat seperti cek, bilyet giro,
                      nota debet, dan nota kredit.
                   d.  Mekanisme  Operasional.  Mekanisme  operasional  hendaknya  harus  bisa  menjamin
                      kelancaran  dan  keamanan  perpindahan  dana,  serta  kepastian  penerimaan  dana  oleh  pihak
                      penerima.
                   e.  Infrastruktur  Teknis.  Infrastruktur  teknis  mencakup  berbagai  komponen  teknis  yang
                      dibutuhkan  untuk  memproses  dan  melakukan  perpindahan  dana,  seperti  sistem  jaringan
                      komputer, komunikasi, perangkat lunak dan keras, sistem back-up, dan lain-lain.
                   f.  Perangkat Hukum. Perangkat hukum meliputi undang-undang dan peraturan-peraturan yang
                      berhubungan dengan sistem pembayaran.

              6.  Bank indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yaitu :

                   a.  Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit,
                      risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan
                      sistem pembayaran.
                   b.  Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat
                      digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena
                      meningkatnya skala ekonomi.









                                                                                                                34
   39   40   41   42   43   44   45   46