Page 265 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
P. 265

Sebut r  urma  en hambat   a
                    Dikisahkan  setelah  menunaikan  ibadah  haji,  seseorang  bernama  Ibrahim  bin  Adham
                 berniat  ziarah  ke  Masjidil  A sa.   ntuk  bekal  di  perjalanan,  ia  membeli  1  kg  kurma  dari
                 pedagang tua yang berjualan di dekat Masjidil Haram.
                    Setelah  kurma  dit mbang  dan  dibungkus,  Ibrahim  melihat  sebut r  kurma  terletak  di
                 pinggir  t mbangan.  Ibrahim  menyangka  kalau  kurma  itu  bagian  dari  yang  ia  beli,  ia  lalu
                 memungut dan memakannya.
                    Setelah itu ia langsung berangkat menuju al-A sa. Empat bulan kemudian, Ibrahim t ba
                 di al-A sa. Sepert  biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di
                 bawah kubah Sakhra. Ia śalat dan berdoa khusyuk sekali. Tiba t ba ia mendengar percakapan
                 dua Malaikat tentang dirinya.
                    “Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan
                 Allah Swt,” kata malaikat yang satu.
                     Tetapi sekarang t dak lagi. Doanya ditolak kerana   bulan yg lalu ia memakan sebut r
                 kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua dekat Masjidil Haram,” jawab malaikat
                 yang satu lagi.
                    Ibrahim  bin  Adham  terkejut  sekali,  ia  terhenyak,  jadi  selama  4  bulan  ini  ibadahnya,
                 solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya t dak diterima oleh Allah gara-gara
                 memakan sebut r kurma yang bukan haknya.  Astagh rullahal azim,  Ibrahim berist gfar.
                    Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Makkah menemui pedagang tua penjual
                 kurma untuk meminta dihalalkan sebut r kurma yang telah ditelannya.
                    Begitu sampai di Makkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia t dak
                 menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda.  Empat bulan yang lalu saya
                 membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua, kemana ia sekarang?” tanya Ibrahim.
                    “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang
                 kurma” jawab anak muda itu.
                    “Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”.
                    Lantas ibrahim menceritakan perist wa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan
                 penuh minat.
                      ah, begitulah  kata ibrahim setelah bercerita,  Engkau sebagai ahli waris orangtua itu,
                 maukah engkau menghalalkan sebut r kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa
                 izinnya?”.
                     Bagi saya t dak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara
                 saya yang jumlahnya 11 orang. Saya t dak berani mengatasnamakan mereka karena mereka
                 mempunyai hak waris sama dengan saya.”
                    “Di mana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.”
                    Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui mereka. Biar berjauhan,
                 akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebut r kurma milik ayah mereka yang
                 termakan oleh Ibrahim.
                    Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada di bawah kubah Sakhra lagi.
                    Tiba t ba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap.  Itulah
                 Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebut r kurma milik orang lain.
                     O, t dak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris




             254   Kelas VIII SMP/MTs
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270