Page 267 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
P. 267

-  .  /



                        .  Dalam keadaan terpaksa, orang boleh makan atau minum yang t dak halal.
                          -  .  /


                       5.  Saya meyakini kalau makanan dan minuman yang halal itu dapat membuat
                           sik sehat dan hat  menjadi jernih.
                          -  .  /


                   E     i ah  e adan

                              mam  a a i,  ebih Su a Memba a     ur  n daripada  ermain

                          Imam  awawi adalah salah seorang ulama besar mazhab Sya  i. Ia lahir di
                       desa  awa, dekat Kota Damaskus, pada tahun  31 H dan wafat pada tahun 2
                       Rajab 676 H. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau,
                       an- awawi ad-Dimasy i. Ia adalah seorang pemikir muslim di bidang  qih
                       dan hadis.
                          Imam  awawi pindah ke Damaskus pada tahun     H dan t nggal di distrik
                       Rawahibiyah.
                          Di tempat ini beliau  belajar dan sanggup menghafal kitab at-Tanbih hanya
                       dalam  waktu  empat setengah bulan.
                       Kemudian beliau menghafal kitab al-Muhadzdzab pada bulan-bulan yang tersisa
                       dari tahun tersebut, di bawah bimbingan Syaikh Kamal Ibnu Ahmad.
                          Semenjak kecil Imam  awawi sangat senang belajar, terutama saat belajar
                       al-Qur’ān.  Dikisahkan  semenjak  disekolahkan  oleh  ayahnya   awawi  kecil
                       sudah tampak bersemangat sekali. Ia mengikut  pelajaran dengan sungguh-
                       sungguh. Waktunya benar-benar dicurahkan untuk menuntut ilmu.
                          Ket ka dia sudah mulai belajar al-Qur’ān, dia dapat merasakan keindahan
                       dan  keagungan  ajaran  yang  ada  di  dalamnya.  Imam   awawi  t dak  rela
                       meninggalkan waktunya menjadi sia-sia tanpa membaca dan menghafal al-
                       Qur’ān.   aluri  anak-anak  untuk  suka  bersenang-senang  dengan  bermain-
                       main  t dak  dapat  menyurutkan  keinginannya  untuk  selalu  membaca  dan
                       menghafal al-Qur’ān.
                          Dikisahkan  bahwa  pada  suatu  hari,  teman-teman  kecil  yang  sebaya
                       dengannya memaksa  awawi untuk bermain bersama. Ia berusaha lari dari
                       paksaan teman-temannya itu, ia menangis karena t dak suka dengan t ndakan
                       teman-temannya itu.  awawi kecil lebih senang membaca al-Qur’ān daripada
                       menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar bermain-main.
                          Sumber : Biogra  Nabi Muhammad dan Tokoh-tokoh Besar Islam





             256   Kelas VIII SMP/MTs
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272