Page 13 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 13

dengan-Nya secara teratur. Hubungan dengan  Tuhan dibangun berdasarkan
                 pengenalan, kedekatan serta pengetahuan akan Tuhan yang melibatkan seluruh
                 diri, baik hati nurani maupun akal budi.
                    Dalam Kitab Perjanjian Baru ada dua peristiwa yang dapat diangkat sebagai
                 contoh dalam kaitannya dengan aspek percaya.  Pertama, perempuan Kanaan
                 (Matius  15:21-28).  Anak  perempuan  Kanaan  ini  kerasukan  setan  dan  amat
                 menderita.  Ketika  ia  mendengar  Yesus  sedang  berada  di  daerah  dekatnya,
                 perempuan ini segera pergi ke sana dan meminta Yesus menyembuhkan penyakit
                 anak perempuannya itu. Yang menarik adalah Yesus ternyata tidak mempedulikan
                 permintaan tolong perempuan Kanaan itu. Perempuan itu terus berusaha
                 mendekati Yesus sambil memohon. Perkataan Yesus kemudian sebenarnya bisa
                 sangat menyakitkan hatinya, tetapi perempuan Kanaan itu tidak peduli; ia tetap
                 meminta tolong  Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Oleh karena melihat
                 keteguhan hati perempuan Kanaan itu, Yesus pun mengabulkan permintaannya
                 dengan menyembuhkan penyakit anaknya itu.
                    Kedua, Yesus menyembuhkan perwira di Kapernaum (Lukas 7:1-10). Hamba
                 perwira Romawi ini mengalami sakit keras. Ia sangat mengasihi hambanya itu.
                 Ketika ia mendengar Yesus memasuki kota Kapernaum, ia mengutus beberapa
                 orang suruhannya untuk meminta  Yesus menyembuhkan penyakit hambanya
                 itu.  Yesus pun mengabulkan permintaan perwira Romawi itu. Pada waktu ia
                 mengetahui bahwa  Yesus bersedia menyembuhkan hambanya, justru perwira
                 Romawi merasa dirinya tidak pantas menerima kehadiran Yesus di rumahnya. Ia
                 hanya meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya itu dari jauh, karena ia
                 percaya, tanpa perlu datang ke rumahnya pun, Yesus sanggup menyembuhkan
                 hambanya itu. Demikianlah  Yesus memuji  “iman” perwira Romawi itu dan
                 menyembuhkan hambanya yang sakit itu.
                    Kesimpulan dari dua buah cerita dalam Perjanjian Baru tersebut, adalah,
                 apabila kita percaya dan berpegang teguh kepada Yesus (melalui firman-Nya)
                 dengan segenap jiwa, hati, dan akal budi, maka apa yang dikehendaki-Nya atas
                 diri kita pasti terjadi. Inilah pengharapan kita dalam iman kepada-Nya. Sifat iman
                 itu aktif artinya, kamu harus benar-benar yakin akan kebenaran firman Tuhan dan
                 sungguh-sungguh melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata
                 lain, jika kita mengaku beriman kepada Yesus, tetapi hanya di dalam ucapan saja,
                 tanpa perilaku yang menunjukkan iman itu, maka sebenarnya iman kita itu sudah
                 mati.










                  4        Kelas VIII SMP
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18