Page 88 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 88

Semasa hidupnya di dunia, Tuhan Yesus adalah seorang pemimpin.  Kemana
                    pun ia pergi, banyak orang mengikuti-Nya. Pertama-tama, banyak orang sakit
                    yang ingin disembuhkan oleh kuasa ajaib-Nya.  Maka tersiarlah berita tentang Dia
                    di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya,
                    yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit
                    ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak
                    berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis,
                    dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. (Matius 4: 24-25).
                       Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan bagaimana seharusnya menjalani
                    hidup agar mendapatkan makna terbaik. Bila kita membaca Matius 5 sampai 7,
                    seluruh pasal ini penuh  berisi petunjuk dan pesan yang Tuhan Yesus sampaikan
                    melalui khotbah kepada para pendengar-Nya. Perlu kita pahami bahwa pada
                    zaman itu,  bangsa Israel belum memiliki kitab Taurat dan kitab para nabi dalam
                    bentuk yang mudah dibaca apalagi dipahami.  Jadi, apa yang  Tuhan  Yesus
                    sampaikan dalam kotbah-Nya itu merupakan penjelasan yang membuka mata
                    mereka  tentang  apa  yang  sebetulnya  Allah ingin agar mereka  lakukan dalam
                    hidup sehari-hari.  Contohnya? Coba perhatikan Matius 6: 6 – 8 tentang bagaimana
                    seharusnya sikap kita dalam berdoa.    “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
                    dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
                    tersembunyi. Maka  Bapamu yang  melihat  yang  tersembunyi akan  membalasnya
                    kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan
                    orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya
                    kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena
                    Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

                       Dari pesan Tuhan Yesus ini, kita pelajari sedikitnya tiga hal:

                       1.   Menaikkan doa bukanlah tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan
                           pujian dari orang lain, melainkan untuk membina hubungan pribadi
                           dengan Allah.
                       2.  Isi doa kita adalah percakapan yang keluar dari hati kita, apa adanya, tidak
                           perlu panjang lebar.
                       3.  Walaupun Allah Bapa mengetahui apa isi hati kita sebelum kita
                           mengucapkannya, namun Ia tetap menunggu sampai kita memintanya,
                           yang berarti bahwa kita menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah
                           Sang Pemurah.

                       Bagi mereka yang ingin sungguh-sungguh hidup sesuai dengan apa yang Allah
                    perintahkan, mendengarkan khotbah Tuhan Yesus ini sungguh merupakan suatu
                    kesempatan indah untuk mendapatkan pegangan, apa yang harus dilakukan.



                                                     Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti  79
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93