Page 89 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 89

Tidak heran bila Tuhan Yesus memiliki banyak pengikut; kemana pun Ia pergi,
                 selalu ada kumpulan orang yang mengikuti-Nya, yang menunjukkan keingin
                 tahuan mereka terhadap apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai umat
                 Allah.
                    Namun, Barna (2001) menegaskan bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah
                 sekedar mengikuti Kristus kemana pun Ia pergi, melainkan mengikuti melalui sikap
                 hidup dan gaya hidup kita.  Artinya, dari apa yang kita ucapkan atau tidak ucapkan,
                 apa yang kita lakukan atau tidak lakukan, orang lain akan tahu bahwa kita adalah
                 pengikut Kristus yang setia dan sejati.  Ini didasari oleh komitmen seumur hidup
                 untuk memuliakan Tuhan dalam apa pun yang kita kerjakan. Contohnya, ketika
                 teman-teman sekelas menyontek saat ujian, kita memilih untuk tidak menyontek,
                 karena kita memilih untuk bersikap jujur dan bukan menipu.  Bagaimana kita
                 bisa menjadi pengikut Kristus yang sungguh-sungguh?  Kita bisa temukan ini di
                 Lukas 14: 25 -  27. Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus
                 dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang
                 datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
                 saudara-saudaranya, laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak
                 dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
                 ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa ada syarat
                 yang harus dipenuhi untuk mengikuti Yesus Kristus.  Ketaatan kita kepada Yesus
                 haruslah mengatasi segala ketaatan lainnya yang kita miliki. Berapa harga yang
                 harus dibayar untuk menjadi pengikut Kristus?  Ketika dihadapkan pada pilihan,
                 yang harus kita ambil adalah ketaatan kepada-Nya.
                    Hukum yang kita terima dari ajaran Tuhan Yesus adalah tentang mengasihi.
                 Hukum yang pertama harus kita lakukan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh
                 hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. (Matius 22: 37).  Apakah kita sungguh-
                 sungguh mengasihi-Nya di atas segalanya yang ditawarkan dunia?  Setelah itu,
                 kita harus mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. (Matius 22: 39).
                 Kecenderungan manusia adalah mementingkan diri sendiri dan mengorbankan
                 orang lain demi mendapatkan apa yang ia inginkan.  Tetapi, hukum yang diajarkan
                 Tuhan Yesus ini justru mengajarkan kita untuk mengasihi orang lain seperti kita
                 mengasihi diri kita sendiri.  Bila ini dipraktikkan oleh semua orang di dunia ini,
                 tentu kita akan mengalami hidup dalam damai sejahtera-Nya, tidak ada lagi
                 perkelahian,  pertikaian atau perang.  Sayangnya,  tidak semua umat manusia
                 memahami apa yang diinginkan oleh Tuhan yang menginginkan kebaikan umat
                 yang dikasihi-Nya.
                    Apa yang kita peroleh dengan mengikut Kristus? Pertama, bahwa di dalam
                 Kristus ada jaminan keselamatan. Yohanes 3: 17 menyatakan Sebab Allah mengutus
                 Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk



                  80        Kelas VIII SMP
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94