Page 230 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 230
Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942
Sementara itu, pada sidang Volksraad tanggal 8 dan 9 November
1940, Yamin dan Thamrin mengemukakan keraguan mereka terhadap
legalitas konstitusional Pemerintah Kolonial yang berkedudukan
di negeri asing. Mereka bertanya lebih pada kesalahan sejumlah
pejabat pemerintah, apakah Pemerintah Belanda di pengasingan tidak
bertentangan dengan Pasal 21 sub 2 Konstitusi Belanda. 490 Tetapi
argumen para tokoh nasionalis itu dibuat tertinggal oleh R.G.A.Z.
Levelt yang diperkuat oleh isi nota tertanggal 24 Mei 1940 yang
disampaikan oleh Prof. W.F. Wertheim dan Jb. Zijlemaker Jnz. yang
mengakui legalitasnya dengan rujukan situasi darurat yang ada, dan
menolak pandangan Thamrin dan Yamin. Dalam hubungan ini, Levelt
juga menolak pandangan Thamrin dan Sutarjo yang menyarankan agar
Hindia Belanda secara de facto dapat diakui sebagai negara merdeka,
sehingga dengan demikian diperlukan landasan hukum baru untuk
mengakui derajat kemerdekaan itu. Levelt mengakui bahwa Hindia
Belanda memang lebih bebas, tetapi kenyataan ini tidak mengubah
apapun juga dalam struktur Kerajaan Belanda. 491
Pemimpin pergerakan telah meninggalkan pandangan mereka
ketika itu karena adanya perkembangan yang mendahului persidangan
bulan November. Pada pembukaan sidang Volksraad, dengan saling
menghadapi ajakan gubernur dan aspirasi golongan nasionalis bagi
persetujuan kerja sama berdasar semangat Mei 1940 yang merujuk
pada pidato inagurasi Tjarda pada 15 Juni 1940. Tjarda sekaligus
menolak kemungkinan perubahan konstitusional. Hal semacam itu
harus menunggu sampai kemenangan perang dan Belanda telah
Pemimpin dibangun kembali. Dalam hal ini, kaum nasionalis tidak disebut sama
pergerakan telah sekali, apalagi GAPI. Hal ini kontras dengan bagian lain yang ketika
meninggalkan Tjarda menyebut, baik penguasa setempat seperti para pangeran yang
pandangan memerintah wilayahnya, ataupun kepala-kepala suku dan desa, telah
memberikan jutaan sumbangan. Bagi Tjarda, yang paling menyentuh
mereka ketika itu adalah suara suara-suara mereka yang begitu lemah lembut, yang
karena adanya dalam jumlah besar dapat didengar melewati pedesaan dan pesawahan
perkembangan negeri cantik ini. 492
yang mendahului
persidangan bulan
November.
490 Handelingen Volksraad 1940-1941, hlm. 753
491 Handelingen Volksraad 1940-1941, hlm. 1235
492 Handelingen Volksraad 1940-1941, hlm. 6
227
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 227 11/18/19 4:50 AM

