Page 48 - BUKU BERKARYA DI TENGAH PANDEMI
P. 48
BERKARYA DI TENGAH PANDEMI
SATU TAHUN KINERJA M. AZIS SYAMSUDDIN
WAKIL KETUA DPR RI BIDANG KORPOLKAM
Sejak mengalami lonjakan tajam pada kasus pasien
positif COVID-19, pemerintah Malaysia menerapkan
kebijakan lockdown nasional. Perdana Mentri Muhyiddin Yassin
meminta warga Malaysia untuk melakukan isolasi mandiri di
rumah selama dua pekan. Kebijakan tersebut berlaku mulai
dari Rabu (18/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020).
Hal ini merupakan langkah kebijakan yang sama seperti yang
diambil oleh pemerintah China untuk Provinsi Hubei (distrik
Wuhan) dan Pemerintah Italia. Melihat tingkat keberhasilan
yang tinggi di kedua negara tersebut untuk menekan
penyebaran COVID-19, menjadi salah satu alasan pemerintah
Malaysia menempuh kebijakan ini.
Berdasarkan Akta Pencegahan dan Pengawalan Penyakit
Berjangkit 1988 dan Akta Polis 1967. Adapun untuk aturan-
aturan yang harus dijalankan masyarakat Malaysia selama masa
lockdown adalah sebagai berikut: 1) Larangan aktivitas massa,
PM Muhyiddin Yassin menyerukan larangan mengadakan
perkumpulan massa seperti aktivitas keagamaan, ajang
olahraga, sosial, dan budaya. Untuk mewujudkannya, PM
Muhyiddin Yassin telah memerintahkan rumah ibadah dan
toko-toko untuk ditutup, kecuali toserba, pasar, dan toko
kelontong yang menjual keperluan harian. Khusus untuk umat
Islam, semua aktivitas keagamaan di masjid ditangguhkan
termasuk shalat Jumat, sesuai hasil Rapat Komite Khusus
pada 15 Maret 2020; 2) Larangan perjalanan ke luar negeri,
Larangan perjalanan diterapkan bagi Warga Negara Malaysia
yang hendak ke luar negeri. Bagi yang kembali dari luar negeri,
harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan karantina secara
mandiri selama 14 hari; 3) Larangan masuk bagi Warga Negara
38