Page 227 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 227

KIPRAH TAHUN KEDUA WAKIL KETUA DPR/KORINBANG DR. (H.C.) RACHMAT GOBEL

                    dari  Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang,  itu  meminta restu dari  KH
                    Kholil. KH Kholil memang menjadi guru para tokoh NU.  Peran dan jasa KH
                    Kholil sangat besar, namun  hingga  kini  belum  mendapat gelar pahlawan
                    dari negara.
                       Dalam rangka mewujudkan keinginan itu, pada 20 Maret 2021 Rachmat
                    Gobel membuka  seminar nasional tentang Syaikhona Kholil di Surabaya.
                    Seminar ini diadakan oleh Fraksi Partai NasDem MPR RI dan DPW Jawa Timur.
                    Keputusan untuk memperjuangkan Syaikhona Kholil sebagai pahlawan
                    nasional merupakan keputusan resmi Partai NasDem sejak Desember 2020.
                    Seminar itu juga dihadiri Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
                       Syaikhona Kholil memiliki nama lengkap Muhammad Kholil bin Abdul
                    Lahir. Beliau  lahir  9  Shafar  1252 H  atau  25  Mei  1835 dan  wafat  pada  29
                    Ramadhan 1343 H atau 24 April 1925. Beliau menjadi guru para pendiri NU
                    seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri.
                    Muridnya tersebar di  berbagai wilayah di  Indonesia. Melalui pendidikan,
                    pesantren, dan keteladanannya, KH Kholil telah menjadi inspirasi tentang
                    wujud  Islam Indonesia, nilai-nilai moral, dan nasionalisme di kalangan
                    santri.
                       Mereka  itulah  yang  kemudian  menjadi  figur  gerakan  kebangsaan  dan
                    gerakan kemerdekaan. Melalui syiar agama dan lembaga pendidikan maka
                    lahirlah gerakan melawan penjajahan Belanda. Karena itu, pada 15 Februari
                    2019, Partai NasDem membentuk tim untuk melakukan riset dan sosialisasi
                    ke berbagai pihak untuk memperjuangkan KH Kholil untuk mendapatkan
                    gelar pahlawan nasional.
                       “Ini harus menjadi  upaya  bersama semua  komponen bangsa untuk
                    memperjuangkan Syaikhona Kholil untuk menjadi pahlawan nasional,” kata
                    Gobel.
                       Pengusulan  gelar pahlawan  nasional ini  merupakan  bagian  dari
                    membangun  nilai-nilai  dan  keteladanan agar bangsa memiliki  rujukan.
                    Ada  beberapa  hal  yang  menjadi  pertimbangan  tentang  pengusulan  gelar
                    pahlawan nasional  bagi Syaikhona Kholil. Pertama, pesantren yang ia asuh
                    memiliki  murid   yang tersebar di  berbagai  daerah. Mereka inilah  yang
                    kemudian menjadi pengasuh pesantren di daerahnya masing-masing seperti
                    di  Madura, Jawa, dan  Bali. Kedua,  Syaikhona  Kholil merupakan  sentrum
                    pengkajian ilmu sehingga para santri berdatangan untuk beguru, tak hanya
                    dari Jawa, tapi juga dari Tanah Melayu.
                       Ketiga, Syaikhona Kholil membangun  dan memimpin  jaringan ulama
                    sebagai kekuatan kultural dalam kehidupan sosial politik bangsa. Keempat,
                    Syaikhona  Kholil menjadi pelopor implementasi instrumen pendidikan


                                                       209
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232