Page 33 - BUKU JUDICAL RIVIEW PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI ATAS PENGUJIAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
P. 33

perlu menegaskan kembali bahwa sita umum mempunyai kedudukan yang lebih
 diutamakan. Dengan  demikian, melalui  sita  umum inilah  dapat dipenuhi
 kewajiban debitor pailit kepada kreditornya secara proporsional dan maksimal,
 yaitu sebatas harta milik debitor pailit yang tercakup dalam sita umum dan harta-
 harta lain debitor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1131 KUH Perdata. Oleh
 karena itu,  penafsiran atau  pemaknaan lain  terhadap  Pasal  31  ayat (1) UU
 37/2004 justru akan mengenyampingkan keadilan  dan kepastian hukum yang   PUSAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG
 dijamin oleh UUD 1945 dalam penanganan perkara kepailitan dan PKPU. Dengan
 demikian,  Mahkamah berpendapat,  tidak  terdapat  persoalan konstitusionalitas   INFO JUDICIAL REVIEW
 terhadap  norma  Pasal  31 ayat (1)  UU 37/2004 sebagaimana yang didalilkan   (Resume Putusan Perkara Pengujian Undang-Undang Yang Tidak Dapat
 Pemohon di atas.           Diterima Dalam Sidang Mahkamah Konstitusi)
 [3.16]  Menimbang bahwa  berdasarkan seluruh pertimbangan hukum di  atas,
 menurut  Mahkamah  telah  ternyata ketentuan  norma Pasal 31 ayat  (1) UU   PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-XIX/2021 PERIHAL
 37/2004  telah  memberikan kepastian hukum yang adil  sebagaimana  dijamin   PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2019 TENTANG SISTEM
 dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 oleh karenanya dalil permohonan Pemohon   NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SEBAGAIMANA TELAH
 adalah tidak beralasan menurut hukum untuk seluruhnya.   DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG
                  CIPTA KERJA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK
 F.  AMAR PUTUSAN                    INDONESIA TAHUN 1945
 Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
                                       15 DESEMBER 2021
 G.  PENUTUP
 Bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi merupakan putusan yang bersifat final dan   A.  PENDAHULUAN
 mengikat  (tidak  ada  upaya  hukum  lain  yang dapat ditempuh) serta langsung   Bahwa pada hari Rabu tanggal 15 Desember 2021, pukul 11.55 WIB, Mahkamah
 memperoleh kekuatan hukum tetap sejak selesai diucapkan dalam sidang pleno   Konstitusi telah memutus dalam Sidang Pengucapan Putusan Pengujian Undang-
 terbuka untuk umum dan bersifat erga omnes (berlaku bagi setiap orang) yang   Undang Nomor  11  Tahun  2019  tentang  Sistem Nasional  Ilmu Pengetahuan Dan
 wajib dipatuhi  dan langsung  dilaksanakan (self executing) oleh seluruh organ   Teknologi  sebagaimana telah diubah  dengan Undang-Undang  Nomor  11 Tahun
 penyelenggara negara, organ penegak hukum, dan warga Negara. Oleh karena itu,   2020  tentang Cipta Kerja (selanjutnya  disebut  UU 11/2019)  terhadap Undang-
 Putusan  Mahkamah Konstitusi  dalam  Perkara Nomor  24/PUU-XIX/2021  yang   Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD
 menyatakan permohonan Pemohon terhadap pengujian UU 37/2004 tidak dapat   NRI Tahun 1945)  dalam Perkara Nomor  46/PUU-XIX/2021. Dalam  Sidang
 diterima  mengandung arti  bahwa  ketentuan  a quo  tidak bertentangan  dengan   Pengucapan Putusan Perkara  Nomor  46/PUU-XIX/2021,  perwakilan DPR  RI
 UUD NRI Tahun 1945 dan tetap mempunyai kekuatan hukum mengikat.   dihadiri  secara  virtual  oleh  Kepala Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-
                Undang  dan jajarannya  di lingkungan Pusat  Pemantauan Pelaksanaan Undang-
                Undang, Badan Keahlian, Sekretariat Jenderal DPR RI.

 PUSAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG   B.  PEMOHON
 BADAN KEAHLIAN   Bahwa  permohonan pengujian  UU  11/2019  dalam  perkara Nomor  46/PUU-
 SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI   XIX/2021  diajukan oleh  Heru Susetyo,  S.H.,  L.LM.,  M.Si.,  Ph.D.,  dalam  hal ini
 2021           memberi  kuasa kepada  Prof. Dr.  Zaenal  Arifin  Hoesein, S.H.,  M. H., Dr.  Wasis





                                               27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38