Page 100 - D:\E-book CHA\Dialog Dengang Tokoh Syiah\
P. 100

‘ة

           ❖  Redaksi hadits ini melibatkan tujuh sumber yaitu: Allah Swt,
               Rasulullah Muhammad Saw, Jibril as, Fatimah ra, Ali bin Abu

               Thalib ra, Hasan ra, dan Husen. kendatipun demikian, kalimat

               yang dinisbatkan kepada sumber- sumber tersebut jelas sekali
               dari satu sumber, karena ada redaksi yang terulang  ِك دنِع َُّم ش أ يَّنِإ

               ُة حِئار اهَّ ن أ ك ًة بَِّي ط ًة حِئار dengan dinisbatkan kepada empat pembicara

               yang  berbeda  pada  waktu  yang  berbeda  pula.  Sedangkan

               kalimat  يل  نذأتأ  dinisbatkan  kepada  lima  pembicara  yaitu

               ditambah dengan Jibril. Sungguh hal ini tidak rasional, karena
               mereka  sama-sama  bertanya  tentang  yang  tidak  mereka

               ketahui. Mengapa redaksi pertanyaannya sama?

               Setelah saya merespon tentang hadits shahih dengan merujuk

           kepada konten hadits maka syekh Hisyam mulai memandang saya

           sebagai  orang  yang  tidak  mungkin  dibawa  debat.  Akhirnya  dia

           bertanya  tentang  pribadi  saya,  apakah  saya  suka  menyaksikan
           debat syiah dengan sunni. Secara spesifik dia pun menyebutkan

           namanya, dia berkata:

                                        َ  َ؟َروعرعلا  ن َ َ  اندعَخيشلاَفرعتَله


           Apakah anda mengenal syeikh Adnan al Ar'ur.


           Untuk  menjawab  pertanyaan  seperti  ini  saya  merasa  penting

           menyampaikan jawaban umum yaitu dengan mengatakan:
                                            92
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105