Page 77 - D:\E-book CHA\Dialog Dengang Tokoh Syiah\
        P. 77
     ‘ة
           memotong pembicaraan saya dengan mengatakan َنوكتَنأَطرشب
                                                             َ
           ةحيحصَثيداحلأا saya respon langsung dengan mengatakan:
            باتكل ةقفاوم يهو لاإ ةحيحص ثيداحلأا نوكت لاو ، تلق ام اقح
             ةياورلا    في ثحبلا   نلأ  .     اتهاورو    اهت ياور لاوحأ نع رظنلا   فرصب   للها
           لا بئاغ رمأ لبق نم   كل   تلق امك خيراتلا    و      خيراتلا   لىإ عجري   ةاورلاو
             ثيداحلأا نوكت نأ   لوقعلما نم سيل هنإو   . ةيضام   تاقوأ لاإ هكليم
                              .  ترثك  ا   و    تهاور   تناك  امهم   للها باتكل ةفلانخ ةحيحصلا
           Tepat sekali apa yang anda katakan. Dan tidak mungkin ditemukan ada
           hadits  shahih  kecuali  sesesuai  dengan  kitabullah,  terlepas  dari
           bagaimana  jalur  periwayatannya  dan  siapa  saja  perawinya.  Sebab
           berbicara tentang riwayat dan rawi pasti kembali kepada sejarah. Seperti
           telah saya katakan tadi, sejarah itu urusan gaib milik masa lalu. Yang
           pasti, sungguh tidak rasional, jika ada hadits dikatakan shahih ternyata
           bersebrangan  dengan  kitab  suci.  Itu  tidak  mungkin,  kendatipun
           perawinya diyakini terpercaya dan banyak.
               Kalimat ini saya arahkan untuk mengantarkan dia agar tidak
           mengutamakan  jalur  periwayatan  hadits  dengan  melupakan
           status hadits sebagai tafsir bagi AlQuran. Karena AlQuran adalah
                                            69





