Page 108 - Tadabbur 10 Qiraat Sural Al Mulk
        P. 108
     أ
            َتْنَ َ مُهللا ،ُهَدْعُب اَ نَع ِوْطاَو ،اَذَه اَنَرَفَس اَنْيَلَع ْنِ وَه َ مُهللا ،ىَضْرَت اَم
                           إ
                       أ
            ْنِم َكِب ُذوُعَ يِ نِ َ مُهللا ،ِلْهَأْلا يِف ُةَفيِلَخْلاَو ،ِرَفَ سلا يِف ُبِحاَ صلا
                 ِ لْهَلأاَو ِلاَمْلا يِف ِبَلَقْنُمْلا ِءوُسَو ،ِرَظْنَمْلا ِة   َ بآَكَو ،ِرَفَ سلا ِءاَثْعَو
         (Mahasuci Zat yang menundukkan kendaraan ini, kami bukanlah yang
         menundukkannya. Dan hanya kepada Rab kami pasti dikembalikan. Ya
         Allah,  sesungguhnya  kami  memohon  kebaikan  dan  takwa  dalam
         perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah,
         permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi
         kami. Ya Allah, Engkaulah satu-satunya pendampingku dalam bepergian
         dan satu-satunya yang mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung
         kepada-Mu  dari  kelelahan  dalam  bepergian,  pemandangan  yang
         menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga)."
             Dan jika beliau kembali pulang, beliau membaca doa itu lagi dan
         beliau menambahkan padanya,
                                           َ نوُدِماَح اَنِ بَرِل َنوُدِباَع َنوُبِئاَت َنوُبِيآ
              (Kami kembali dengan bertobat, tetap beribadah dan selalu memuji
         Rabb kami)." (HR. Muslim)
             Sungguh banyak kandungan du’a ini antara lain:
           -   Pengukuhan  katauhidan  dengan  manyatakan  tiada  yang
               menentukan perjalanan yang sedang di lalui selain Allah,
           -   Sedang  di  mana  pun  berada  persiapan  selalu  dilakukan  untuk
               menghadap kepada-Nya.
                                         103





