Page 48 - Tadabbur 10 Qiraat Sural Al Mulk
P. 48
pada praktiknya tiada mata yang dapat melihatnya tanpa alat. Apakah
setelah menggunakan alat yang dipandang super canggih dapat
melihat apa yang dipetanyakan dan dicari?
Lafaz رصبلا memberi makna penglihatan yang lebih dalam dan lebih
luas daripada sekedar penglihatan dengan mata secara langsung (atau
mata telanjang) karena tidak hanya menggunakan mata akan tetapi
juga mengunakan alat yang dapat diyakini jangkauannya lebih jauh dan
labih tajam.
Dalam Al-Quran sering ditemukan lafaz صبلا ر - يأرلا - رظنلا
dengan diberi terjemah yang sama yaitu penglihatan, seperti dalam
firman-Nya:
١ :ليفلا ﮓ ﮒ ﮑ ﮐ ﮏ ﮎ ﮍ
ﯿ
ﰁ
١٠٢ :تافاصلا ﰇ ﰆ ﰅ ﰄ ﰃ ﰂ ﰀ ﯾ
٢١ :تايراذلا ﮦ ﮥ ﮤﮣ ﮢ
Jika kita perhatikan dalam bahasa Indonesia sendiri ternyata kata
“melihat” memiliki beberapa pola antara lain melihat dengan mata,
melihat dengan akal dan melihat dengan hati. Pada umumnya lafaz
رصبلا biasa digunakan untuk penglihatan yang berkaitan dengan hati,
namun di sini digunakan untuk melihat langit, mengapa ?
Karena tiada seorang pun dapat melihat langit dari dekat, maka
upaya untuk dapat melihat langit tidak cukup hanya dengan
menggunakan mata telanjang akan tetapi sangat diperlukan alat yang
43

