Page 171 - MUNAJAT ULAMA AHLUS SUNNAH
P. 171

pada hari yang tiada manfaatnya harta dan anak, dan berilah nikmat
            bertemu Engkau dengan qalbu yang selamat.

            Ya  Allah,  jadikanlah  sebaik-baik  waktuku  pada  penghujung
            kehidupanku, sebaik-baik amalku pada penutup amalku, sebaik-baik
            hari perjalananku adalah pada bertemu Engkau. (Amali Ibnu Busyran
            jld I:327)


             4.    Do’a Khalifah Umar bin Khattab  :

              ٍدَحَلأ    ْلَعْجَت َلاَو اًصِلاَخ َكِهْجَوِل ُهْلَعْجاَو اًحِلاَص ُهَ لُك يِلَمَع ْلَعْجا َ مُهَ لل َا
                                                              اًئْيَش ِهْيِف َكِرْيَغ


              ْلَعْجاَو ،َكِليِبَس يِف ًةَداَهَش يِنْقُزْرا َ مُهَ للا« :َلاَق ،ُهْنَع ُهَ للا َيِضَر َرَمُع ْنَع
                    )    23  3  /   يراخبلا حيحص(     »َمَ لَسَو ِهْيَلَع ُللها ىَ لَص َكِلوُسَر ِدَلَب يِف     يِتْوَم


            Dari  Umar     berkata:  ya  Allah,  berilah  aku  nikmat  mati  syahid  di
            jalanMu dan jadikanlah kematianku di kota RasulMu ﷺ  (HR. Bukhori).

                Allah telah mengabulkan do’a Umar bin Khatab  , karena terbukti
            dia  meninggal  di  Madinah  dengan mati syahid  setelah  ditikam oleh

            yang terkutuk Abu Lulu’ah.

                Kedua ungkapan di atas kiranya dapat dijadikan dasar bagi

            para ulama sepanjang zaman bahwa mereka dipersilahkan untuk

            menyusun  redaksi  do’a  sesuai  keperluan  dan  perkembangan
            hidup yang dialami umat. Karena itu, tidak sepatutnya melarang

            penggunaan do’a yang disusun para ulama selama do’a tersebut

            tidak  bertentangan  dengan  isi  do’a  yang  diajarkan  dalam  Al-

            Quran dan Sunnah Rasulullah ﷺ. Apakah ada do’a lainnya?

                                         165
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176