Page 235 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 235

ketiga kalinya beliau bersabda “bagi siapa yang mau” (HR. Bukhori
            dan Muslim)

                Tidak  diragukan  bahwa  yang  dimaksud  dengan  setiap

            antara dua adzan adalah antara adzan dengan iqamah, sebab

            jika dipahami dua adzan itu adalah antara adzan zhuhur dengan

            ashar atau adzan maghrib dengan adzan isya maka pernyataan
            adanya shalat di antara keduanya itu tidak punya arti, terutama

            bila dihubungkan dengan lafaz “bagi siapa yang mau”. Artinya

            bahwa yang dimaksud dengan shalat antara dua adzan adalah
            shalat shalah sunnah. Menurut para ulama shalat-sunnah yang

            berhubungan  dengan  shalat  fardhu  disebut  sunnah  rawatib.

            Sunnah rawatib ada dua yaitu muakkadah (yang dikukuhkan)

            dan  ghair  muakkadah  (tanpa  dikukuhkan).  Yang  pertama

            rawatib  muakkadah  adalah  sunnah  qabla  shubuh,  qabla
            zhuhur, ba’da zhuhur, ba’da maghrib dan ba’da isya; sedangkan

            yang kedua rawatib ghairu muakkadah yaitu qabla ashar, qabla

            maghrib dan qabla isya.

                Setiap  shalat  pasti  mengandung  doa.  Siapa  yang  selalu

            melakukan  shalat  sunnah  qabliyah  setiap  waktu  maka  dia

            menempati posisi yang sangat mulia di sisi Allah karena doa-
            doanya akan dikabulkan.





                                         228
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240