Page 232 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 232
:َّلاَّق َّمَّ لَّسَّو ِهْيَّلَّع ُللها ىَّ لَّص ِهَّ للا َّلوُسَّر َّ نَّأ :ُهْنَّع ُهَّ للا َّيِضَّر َّةَّرْيَّرُه يِبَّأ ْنَّع
ُثُلُث ىَّقْبَّي َّنيِح اَّيْنُ دلا ِءاَّمَّ سلا ىَّلِإ ٍةَّلْيَّل َّ لُك ىَّلاَّعَّتَّو َّكَّراَّبَّت اَّنُ بَّر ُلِزْنَّي "
،ُهَّيِطْعُأَّف يِنُلَّأْسَّي ْنَّم ُهَّل َّبيِجَّتْسَّأَّف ،يِنوُعْدَّي ْنَّم :ُلوُقَّي ُرِخلآا ِلْيَّ للا
) 53 2 / يراخبلا حيحص( " ُهَّل َّرِفْغَّأَّف يِنُرِفْغَّتْسَّي ْنَّم
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Rabb kita
Tabaraka wa Ta'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika
sepertiga malam, lantas Ia berkata, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku
maka aku beri, siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku
ampuni?" (HR. Bukhari)
Kedua teks dalil di atas menegaskan betapa mulianya orang
yang menghadap kepada Allah pada akhir malam. Ayat 18 dari
surah Adz-Dzariyat menjelaskan sifat-sifat Muttaqiin yaitu
orang-orang yang bertakwa. Mereka selalu menikmati
komunikasi yang sangat indah. Yaitu komunikasi dengan
sumber kenikmatan, kemuliaan, kebahagiaan, dan sumber
keselamatan. Mereka merendahkan diri mengaku banyak
berbuat dosa seraya memohon ampun pada-Nya.
Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa Allah mendekati mereka,
padahal selamanya Allah tidak pernah jauh namun ketika
sepertiga malam terakhir tiba, kedudukan mereka lebih dekat
dengan Yang Mahamulia. Karena itu, orang-orang bertakwa
tidak akan membiarkan akhir malam berlalu tanpa mereka
manfaatkan untuk taqarrub kepada Allah .
225

